Jumat, 02 Maret 2012

Soma Tour

Flease come and join as take you on beautiful Bali, we will venture of the beaten trak and show you the best to do and to see in bali wonderful experience that will stay for you forever.
Mumu Ngui shared the following link and had this to say about it:
BALI vlog with Mr.Komang Soma Bali Tour from Bali, his tour was fine and exclusive. check him out and pls enjoy the video!



 
I'm really anxious sharing this experience with y'all! Hope you guys enjoy and get something in it =) lo...
Lee Ks : Thank you for ferrying us around in Bali. We had a great time and will be back again soon! Komang is always on time, keen in explaining the history behind the various places in Bali and always brings us to the best places to eat/shop/hike!



Barbara Jöhn Albert
when I saw the "sunburn " on my shoulder..I am very sure my heart & soul still flying on the Bali Island~ The "beauty mark" given by Bali....Thanks to Komang Soma Bali Tour...Our Tour Guide..He is a very polite, punctual,sincere,honest & nice man~ Holiday end by tonight..tomorrow "WORK".........Ouw!!!!!!


Senin, 27 Februari 2012

Lumba-Lumba di pantae lovina.

Pantai Lovina adalah kawasan wisata pantai dengan daya tarik utama yang sangat khas di bandingkan dengan pantai-pantai lainnya di Bali. Di tempat ini wisatawan dapat menyaksikan tingkah lucu lumba-lumba yang berenang bebas di lautan lepas. Pantai Lovina memiliki karakteristik pasir berwarna kehitam-hitaman dengan air laut yang tenang yang berisi berbagai macam karang laut beserta ikan-ikan tropisnya, sehingga pantai ini sangat cocok untuk di coba. Para pengunjung bisa mencoba untuk berenang, menyelam, atau hanya sekedar berendam di air laut yang biru. Pantai Lovina yang berpasir hitam ini masih alami sehingga sangat terkesan untuk dikunjungi.
Pantai Lovina terletak sekitar 9 km di sebelah barat kota Singaraja, tepatnya di Desa Kalibukbuk, Kecamatan kalibukbuk, Kabupaten Buleleng. Memerlukan waktu kurang lebih 3 jam berkendara dari Kota Denpasar melewati rute Denpasar-Bedugul-Singarja. Nama Lovina sendiri diberikan oleh Presiden Soekarno yang berarti “Love Indonesia” guna menumbuhkan kecintaan masyarakat  bali umumnya dan singaraja pada khususnya.
Kawasan Pantai Lovina terkenal sebagai tempat untuk menyaksikan pertunjukkan lumba-lumba liar di Bali. Anda dapat langsung menyaksikan tingkah laku yang lucu dan bersahabat dari lumba-lumba langsung di tengah laut. Supaya bisa melihat atraksi lumba-lumba liar, anda harus berangkat sedikit pagi saat matahari akan terbit, karena lumba-lumba di kawasan ini hanya muncul antara pukul 6 hingga 8 pagi. Pada jam itu, puluhan lumba-lumba akan beratraksi secara alami menunjukkan kegiatan mereka. Para wisatawan dapat menyewa perahu nelayan yang memang disediakan untuk perjalanan tersebut. Perahu akan membawa anda sekitar satu hingga dua kilometer ke arah tengah laut ke tempat biasanya lumba-lumba akan muncul. Selama perjalanan, anda dapat melihat-lihat pemandangan laut biru yang luas seraya perahu menjauhi daratan.
Pantai Lovina sendiri merupakan pusat industri pariwisata di Kabupaten Buleleng dimana banyak terdapat akomodasi baik hotel berbintang, hotel melati, pondok wisata maupun homestay, rumah makan, toko cendramata, angkutan, money changer, pelayanan informasi pariwisata, wartel, dan lain-lain. Pantai Lovina juga ditunjang oleh banyak tempat-tempat wisata di sekitarnya seperti Air Panas Banjar, Air Terjun Gitgit, dan kawsan-kawasan desa eko wisata.

Minggu, 26 Februari 2012

Candi Kuning Market.

Candikuning Market
I then headed for my third intrestting, Candikuning market, around 700 meters from like beratan, just a five-minute drive. I wandered through the market. In the front section are ranks of vegetable and fruit vendors, offering cabbage, green vegetables, carrots, tomatoes, strawberries and much more, all fresh and neatly displayed. There are also many types of souvenirs and traditional snacks available to take home to family and friends. To the rear of the market are rows of plant and flower vendors, and surrounding the market are several restaurants where you can eat and rest.
The cool climate is very favorable for various types of vegetable, fruits, flowers and other plants. The local people’s activities in the market bring together the tourist destination, visitors, and the local community. The benefits of tourism are enjoyed not only by those directly involved in the tourism industry; other local residents also indirectly benefit from the large numbers of tourists visiting their area.

Garuda Wisnu Kencana.


Inilah salah satu karya monumental yang mengagumkan di tanah Bali. Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana atau sering disingkat GWK, adalah sebuah taman wisata sekaligus jendela seni dan budaya di bagian selatan pulau Bali. Terletak di Bukit Unggasan-Jimbaran, di desa pecatu, Kabupaten Badung, kira-kira 40 kilometer di sebelah selatan Denpasar.

Garuda Wisnu Kencana tempatnya di atas dataran tinggi batu kapur dan dari sana Anda dapat memandang panorama kawasan wisata di pesisir selatan Bali yang berlatar belakalanng pemandangan alam yang memukau. Berada di ketinggian 146 meter di atas permukaan tanah atau 263 meter di atas permukaan laut. Di areal taman budaya ini, direncanakan akan didirikan sebuah landmark Bali, yakni patung berukuran raksasa Dewa Wisnu yang sedang menunggangi Garuda setinggi 12 meter. Patung raksasa ini merupakan karya pematung terkenal Bali, I Nyoman Nuarta. Monumen ini dikembangkan sebagai taman budaya dan menjadi ikon bagi pariwisata Bali dan Indonesia. Patung Garuda Wisnu Kencana merupakan perwujudan modern sebuah kebudayaan dan tradisi kuno.

Patung Dewa Wisnu dalam agama Hindu merupakan perwujudan Dewa Pemelihara (Sthiti) yang sedang mengendarai burung Garuda. Sebuah karya yang terinspirasi dari kisah Adi Parwa dalam episode Garuda tentang rasa bakti dan pengorbanan burung Garuda untuk menyelamatkan ibunya dari perbudakan. Garuda lalu mengabdi kepada Dewa Wisnu dengan menjadi alat kendaraannya yang akhirnya dilindungi oleh Dewa Wisnu.
Dewa Wisnu dilambangkan sebagai sumber kebijaksaan dan pemelihara dengan menunggang burung Garuda yang merupakan simbol kekuatan dan kemakmuran. GWK adalah simbol kebudayaan yang berbasis keseimbangan alam. Dalam konsep Tri Murthi dalam manefestasinya Dewa Wisnu bertugas untuk memelihara alam semesta dan Garuda sebagai kendaraan Dewa Wisnu merupakan simbol dari pengabdian yang tanpa pamrih. Garuda seringkali dilukiskan memiliki kepala, sayap, ekor dan moncong burung elang, dan tubuh, tangan dan kaki seorang manusia. Mukanya putih, sayapnya merah, dan tubuhnya berwarna keemasan. Ukurannya besar sehingga dapat menghalangi sinar matahari. Garuda adalah seekor burung mitologis, setengah manusia setengah burung. Masyarakat Jepang menyebut Garuda sebagai Karura, di Thailand disebut Pha Krut.

Patung Garuda Wisnu Kencana diharapkan akan merangsang keseimbangan antara skala dan niskala atau dunia nyata dan tidak nyata sehingga harmonisasi alam dapat tercipta. Patung Garuda Wisnu Kencana adalah simbol misi penyelamatan lingkungan dan penyelamatan dunia. Taman budaya ini juga untuk mendidik masyarakat, khususnya generasi muda agar ikut melestarikan warisan budaya bangsa.

Garuda Wisnu Kencana, merupakan mega proyek terbesar di Bali, rencana pembangunan patungnya setinggi 146 meter dengan lebar bentangan sayap garuda 66 meter, diperkirakan memiliki berat 4000 tons. Dari total luas lahan 200 hektar yang direncanakan, sementara terkuasai 100 hektar, dan total pekerjaan yang selesai hingga saat ini baru sekitar 15 %. Untuk patungnya baru yang selesai adalah setengah badan Dewa Wisnu, kepala burung Garuda, dan tangan Dewa Wisnu. Meski baru sebagian kecil pembuatannya secara jelas Anda akan terkagum-kagum dengan kemegahan dan keindahannya.

Patung ini akan mengikat tata ruang dengan jarak pandang sampai 20 km sehingga tempat ini dapat terlihat dari Kuta, Sanur, Nusa Dua. Patung ini terbuat campuran tembaga dan kuningan serta baja yang pada bagian tertentu akan dilapisi dengan mozaik emas seberat 4.000 ton. Dengan tinggi 75 meter dan lebar 60 meter maka Anda akan terpesona melihat ukuran kepala burung garuda yang benar-benar raksasa. Sulit membayangkan bentuk burung garuda ini nantinya secara keseluruhan, yang pasti akan sangat besar sekali. Ukuran tubuh orang dewasa aja masih kalah besar dibandingkan ukuran kuping dari burung garuda ini. Saat ini sebagian dari patung tersebut sudah bisa Anda lihat di lokasi dalam bentuk patung separuh badan dewa Wisnu dan bagian kepala burung garuda.

Patung ini dalam tahap pembangunannya meleset dari target yang ditetapkan. GWK dibangun tahun 1997 dan direncanakan awal seluruh bagian patung ini akan selesai tahun 2005 namun proyek ini sempat terhenti terutama karena masalah pendanaan. Masih kurang sekitar 600 miliar untuk merampungkannya. Direncanakan patung GWK ini akan menjadi patung terbesar dan tertinggi di dunia mengalahkan patung liberty di Amreika Serikat setinggi 46 meter dengan berat 204 ton.

Padang-Padang Bach.

Bali terkenal dengan pantainya yang menawan dan salah salah dari pantai tersebut adalah Pantai Padang-Padang. Pantai ini berada di Jalan Labuan Sait, Desa Petacu Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung.
Pantai Padang-Padang merupakan salah satu objek wisata pantai yang keindahannya tidak kalah dengan pantai pantai lain di Bali seperti : jimbaran, kuta dan Nusa Dua. Pemandangan Pantai Padang-Padang sangat cantik dan indah dengan airnya yang jernih berwarna biru kehijauan, pasir putihnya yang lembut dan suara gulungan ombak yang memecah pantai membuat tempat ini saat cocok untuk tempat rekreasi, bersantai, berjemur dan selancar.
Pantai ini mendapat keunikan tersendiri bagi wisatawan yang datang, Di lingkari oleh tebing batu karang yang kokoh. Untuk mencapai lokasi wisatawan harus melalui celah tebing karang yang hanya dapat di lalui satu orang serta menuruni anak tangga satu persatu untuk dapat mencapai tepi pantai, hal ini menjadikan satu hal yang menarik bagi wisatawan yang datang. Selain keunikan tersebut, di pantai ini wisatawan juga dapat melihat keindahan terumbu karang.
Pantai Padang-padang yang indah ini banyak menarik perhatian wisatawan mancanegara dan domestik. Pantai ini mulai ngetop sekitar tahun 1996-an sejak kelompok music Michael Learns To Rock mengambil pantai ini sebagai lokasi syuting dalam salah satu video klip mereka. Pantai Padang-padang ini makin tersohor lewat film 'Eat, Pray, Love' yang dibintangi aktris Hollywood, Julia Roberts yang juga mengambil lokasi syuting disini.
Pantai Padang-padang masih bersih, suasana yang sepi, tenang dan airnya yang jernih membuat betah lama-lama berenang dan bermain air di sini.
Jarak tempuh kelokasi Pantai Padang-padang kira kira 32 km dari kota Denpasar dan kurang lebih 45 menit perjalanan bila menggunakan kendaraan bermotor dari Bandara Ngurah Rai Bali.

Tanjung Benoa Bach ( watersport ).

Nusa Dua dan Tanjung Benoa, berada di ujung selatan pulau Bali namun memiliki daya tarik yang berbeda.
Nusa Dua dengan BTDC (Bali Tourism Development Center) dikenal sebagai pusat hotel berbintang di Bali. Hotel seperti Westin, Ayodya resort (dulunya Bali Hilton International), Grand Hyatt,Ina Putri Bali, Nusa Dua Beach dan Nikko Hotel ada di sini.
Sementara itu, Tanjung benoa dikenal sebagai pusat wisata air mulai dari parasailing, banana boat, Jet Ski, Rolling Donut, Flying Fish, Snorkeling, Scuba Diving, Glass Bottom Boat + Turtle island dan olahraga air lainnya dapat dinikmati di sini. Pantai di sini tidak berombak dan tenang sehingga sangat aman untuk liburan keluarga bersama putra-putri anda.
Permainan yang bisa dinikmati diantaranya :
* PARASAILING adalah permainan dimana anda akan memakai payung parasut dan ditarik oleh speed boat mengeliling pantai Tanjung Benoa. Jadi persis seperti terjun payung beneran. Waktu permainan ini satu putaran kurang lebih15 menit di udara. Ketinggian tali yg menghubungkan antara parasut dengan speed boat kurang lebih 80 meter. Jadi lumayan tinggi terbangnya dan dapat melihat keindahan pantae tanjung benoa dan nusa dua bali dari ketinggian.

* JETSKI, adalah permainan menggunakan kendaraan di pantai seperti sepeda motor. Jetski disini tidak bisa anda kendarai sendiri, harus didampingi oleh instruktur, mengingat di pantai tanjung benoa banyak terdapat perahu2 dan aktivitas watersport lainnya, sehingga tabrakan bisa dihindari. Jangan khawatir, si instruktur ini hanya akan mengendarai dari pinggir pantai menuju ke tengah laut, nah sampai disana giliran anda yg nyetir, si instruktur boncengan. Waktu permainan ini adalah 15 menit. Kalau anda mau exciting mengendarainya, cobalah terjang ombak yg ada..maka anda akan merasakan sensasi nikmatnya berkendara jetski ini.

* BANANA BOAT, menggunakan perahu karet tunggal, anda akan ditarik oleh speed boat berkeliling pantai dalam waktu 15 menit. Kapasitas muatan banana boat ini adalah max 4 orang plus 1 orang instruktur sbg pendamping. Anda bisa minta diceburin ke air selama boat berjalan, atau kalau tidak mau basah..minta yg normal-normal saja. Kurang seru sih kalau main banana boat tanpa nyebur.

* FLYING FISH, adalah permainan paling anyar di Bali. 3 buah banana boat dijadikan satu dengan tambahan rubber boat melintang di depannya dan ada semacam sayap disamping kanan kiri. Flying Fish dimainkan max oleh 3 orang, yaitu 2 orang penumpang disisi kanan kiri dan 1 orang instruktur ditengah-tengah. Posisi anda bisa beridir seperti mengendarai sepeda motor atau tidur terlentang. Flying Fish ini akan ditarik oleh speed boat berkecapatan tinggi dgn jalur melawan arah angin. Dengan demikian, flying fish akan terbang diatas air kira-kira 2 meter atau lebih bergantung pada kecepatan angin. Persis seperti layangan. Bagi yg suka tantangan, jangan melewatkan untuk mencoba permainan ini.

* SNORKELING, adalah berenang sambil melihat pemandangan bawah laut. Syarat utamanya anda harus bisa berenang. Dengan menggunakan masker dan fin, anda akan melihat ikan-ikan hias serta terumbu karang yg ada sambil berenang.

* SCUBA DIVING, adalah menyelam. Daripada snorkeling, lebih bagus diving sekalian. Anda akan diberikan perlengkapan diving komplit, mulai dari pakaian, tangki oksigen dll. Diving tidak harus bisa renang, lebih baik kalo anda tdk bisa renang, karena lebih gampang. Satu wisatawan akan ditemani oleh satu instruktur di bawah air, jadi tidak perlu khawatir. Sebelumnya, anda akan di-brief dulu ttg cara-cara menyelam yg benar. Kedalaman bagi pemula berkisar antar 3 meter - 7 meter didalam air kira-kira selama 50 menit. Sambil membawa roti utk makanan ikan, anda akan melihat indahnya pemandangan bawah laut yg dipenuhi oleh terumbu karang yg cantik dan ikan hias warni-warni.

* GLASS BOTTOM BOAT & PULAU PENYU, merupakan wisata yg paling cocok jika anda mengajak anak anda yg masih kecil. Dengan menaiki perahu yg dibawahnya ada kaca bening, anda akan diajak berlayar melihat akuarium bawah laut yg terdapat di pantai Tanjung Benoa. Sambil melemparkan roti dari perahu, ikan-ikan akan naik dan mengejar makanan tsb. Jumlahnya ratusan ekor dan berwarna warni. Demikian juga dgn pemandangan karang laut yg elok. Setelah puas melihat hal tersebut, perahu akan meluncur menuju Pulau Penyu utk melihat lokasi penangkaran penyu, binatang yg cukup langka keberadaannya. Disini anda akan melihat telur penyu yg dikeram, kemudian penyu yg masih kecil-kecil, penyu remaja sampai dengan penyu dewasa yg sudah siap menjadi induk. Jenis penyu tidak hanya satu saja, tapi ada beberapa jenis. Disamping itu, dilokasi ini juga terdapat binatang lain seperti burung, kelelawar, ular, dll yg sangat jinak, sehingga bisa anda pegang utk di foto. Permainan ini berlangsung sekitar 1 jam.

Taman Kupu-Kupu.

Taman Kupu-kupu berlokasi di Jalan Batukaru, Banjar Sandan lebah Wanasari Kabupaten Tabanan. kira-kira 7 km kearah utara dari pusat kota Tabanan,satu jalur menuju objek wisata alam Jatiluwih.
Taman Kupu-kupu Bali adalah salah satu objek wisata yang populer di Kabupaten Tabanandan yang merupakan satu satunya yang ada di Nusantara. Di tempat ini dilakukan pengembangbiakan sekaligus penangkaran kupu-kupu guna keperluan ilmu pengetahuan ilmiah maupun pendidikan untuk masa yang akan datang. Berbagai jenis kupu-kupu yang ada di Indonesia terdapat disini, adapun jenis kupu-kupu yang terkenal antara lain; kupu-kupu sayap burung sorga (Ornithoptera Paradisea), Barong, Priamus. Taman kupu kupu ini cukup terkenal dan paporit bagi wisatawan mancanegara dibandingkan wisatawan domestik, ini disebabkan di negara mereka sudah sukar menemukan kupu-kupu seperti di Indonesia.
Taman Kupu Kupu dikelola oleh PT. Kupu-kupu Taman Lestari. Luas area taman ini 1 Hektar, dengan netting area (ruangan yang tertutup Jaring) 3700 M3. Setiap bulannya Taman Kupu-kupu melepaskan kupu-kupu  minimal 3500 ekor untuk dikembalikan kehabitat aslinya, selain itu juga Taman Kupu-kupu memproduksi aneka kerajinan ( sofenir ) yang terbuat dari bermacam-macam serangga seperti : Framing Butterfly( Bingkai isi Kupu-2) , Framing Beetle( Bingkai isi kumbang), gantungan kunci yang terbuat dari serangga, selipan pembatas buku, paper weight( penindih kertas) terbuat dari fiber bening berisi kupu-kupu, lukisan dari sayap kupu-kupu, dll.
Pembangunan Taman Kupu Bali di dirikan sejak bulan Oktober 1993 pasca penyelenggaraan Konfrensi Kupu kupu Se Dunia (International Butterfly Confrence) yang diadakan pada tanggal 24 - 27 Agustus 1993 di Ujung Pandang. Dengan pemikiran bahwa sumberdaya hayati berupa kupu kupu yang  melimpah  saat disayangkan bila punah begitu saja. Taman Kupu-kupu dibuka tanggal 17 Desember 1996 yang diresmikan oleh Ibu Asiawati Oka, Ketua Tim PKK Propinsi Bali.

Strawberry Stop.


Strawberry adalah buah kecil berwarna merah yang sangat memikat dan memiliki banyak khasiat yang terkandung didalamnya. Apalagi jika dimakan dalam keadaan segar karena baru habis di petik langsung dari pohonnya. Bagi anda yang suka dengan buah yang satu ini dan ingin merasakan kesegaran dan khasiatnya, anda bisa berkunjung langsung ke salah satu objek wisata yang menawarkan wisata petik strawberry di Bali, tepatnya di Bedugul. Nama objek wisata tersebut adalah Fresh Strawberry yang merupakan sebuah kebun seluas 20 are yang berdiri pada tahun 2010 dan mempunyai sekitar dua puluh lima ribu populasi dari berbagai jenis tanaman strawberry. Di kebun fresh strawberry ini, anda bisa menikmati asyiknya wisata petik strawberry bersama keluarga, teman ataupun pasangan anda.

Anda bisa memilih dan memetik langsung berbagai jenis strawberry di kebun ini. Anda pun bisa langsung mencicipi dan merasakan buah merah yang satu ini setelah anda memetiknya.  Sebagai bahan pertimbangan anda dalam memilih jenis mana yang bagus untuk di petik, di kebun ini terdapat dua jenis strawberry yang diunggulkan. Jenis yang pertama merupakan varietas dari California yang bernama rossalinda. Keunggulan dari varietas ini adalah baunya yang harum dan daya tahan kesegaran buahnya yang lama setelah dipetik (Maksimal 24 jam) sehingga cocok untuk dijadikan oleh-oleh. Jenis yang kedua merupakan varietas strawberry bernama sweetcherry. Keunggulan dari varietas ini adalah rasanya yang lebih manis dari strawberry rossalinda sehingga lebih cocok untuk langsung dicicipi setelah anda memetiknya.
Letak dari objek wisata yang terletak di Bedugul Bali jalan utama denpasar singaraja ini membuat anda mudah untuk menemukannya. Anda dapat mengakses objek wisata ini dengan kendaraan roda dua ataupun roda empat. Jika anda tidak memiliki kendaraan, anda dapat menyewa kendaraan atau ikut paket tour terdekat yang tersedia. Jika anda berangkat langsung dari Bandara Internasional Ngurah Rai , anda juga dapat memakai jasa paket tour terdekat yang tersedia dekat dengan Bandara Internasional Ngurah Rai. Untuk mecapai objek wisata ini Dari bandara internasionala ngurah rai anda tinggal mengambil jalan menuju sunset road, kemudian lewat kerobokan dan menuju ke kecamatan mengwi. Setelah sampai di kecamatan mengwi anda tinggal mengambil jalan ke utara menuju jalan provinsi yang menghubungkan kota Denpasar – Singaraja. Jalan ini searah dengan jalan menuju objek wisata alam dan bahari Danau Beratan. Kira-kira sekitar 38 km kemudian anda akan menemukan pertigaan dengan patung jagung ditengahnya. Ambil jalan lurus dan anda pun akan masuk di jalan kebun raya bedugul, kira-kira 500 meter kemudian, anda akan menemukan objek wisata Fresh Strawberry di kiri jalan. Perjalanan yang ditempuh untuk mencapai kebun Fresh Strawberry ini jika anda berangkat dari Bandara memang memakan waktu yang cukup lama. Tetapi di dalam perjalanan, anda akan disuguhkan indahnya panorama alam dipadu dengan segarnya udara pegunungan yang mampu menghilangkan rasa bosan anda. Tidak hanya itu, jika di dalam perjalanan anda lapar, anda juga dapat mampir ke restoran ataupun rumah makan yang tentunya menyajikan kuliner-kuliner yang beraneka ragam dan nikmat.

Jimbaran Bach.

Pantai jimbaran adalah pantai yg terletek di kabupaten badung, kecamatan kuta dan berada di desa kedonganan. Pantai ini terletak diselah selatan dari pantai kuta. Pantai jimbaran banyak terdapat café-cafe dengan ciri khas café tersebut adalah ikan bakar. Pantai jimbaran memiliki pasir putih dan pantai jimbaran memiliki areal pantai yang bersih dan asri.Kedonganan bertetanggaaan dengan desa kelan, dan dapat dicapai hanya dalam waktu 10 menit dari Airport Bali dan 15 menit dari Kuta. Kampung ini adalah kampung nelayan, walaupun sekarang sudah cukup berkembang dengan adanya hotel, cafe dan fasilitas cukup mewah lainnya.Keseharian masyarakatnya kebanyakan memang bernelayan, di sini juga dikenal dengan kampung ikan karena ada pasar ikan yang cukup ramai. Kedonganan kini sudah berkembang menjadi “kampung seafood” , sama halnya dengan tempat wisata lainya,  Malam harinya pantai di sepanjang desa ini dipenuhi dengan  deretan cafe-cafe yang menawarkan lezatnya olahan hasil laut para nelayan lokal.Begitu memasuki kawasan pantai jimbaran di sore hingga malam hari, kehidupan di sinipun akan terlihat dimulai. Di pantai berjejer banyak cafe seafood yang menawarkan berbagai pilihan dengan harga yang terjangkau pastinya. Sambil menikmati desir ombak yang lembut serta matahari terbenam dan lampu-lampu malam Di Bali, kawasan ini memang dikenal sebagai satu-satunya seafood center yang terbesar dan paling ramai.

Monumen Bajra Sandhi.


Monumen Bajra Sandhi terletak di kawasan Renon, Kota Denpasar, Propinsi Bali. Monumen ini didirikan pada tahun 1987 dan baru diresmikan pada 14 Juni 2003 oleh Presiden Megawati Soekarno Putri.
Tujuan dan fungsi pembangunan monument ini adalah untuk mengenang perjuangan masyarakat bali dan menyalurkan kreasi seni masyarakat Bali serta mewariskannya pada generasi muda. Nama Bajra Sandhi terinspirasi dari bentuk bangunanya yang mirip lonceng (genta/bajra) yang dipakai pedanda (pendeta agama hindu di Bali) dalam memimpin kegiatan persembahyangan.
Pada monumen ini perjalanan sejarah masyarakat bali tergambar jelas melalui 33 unit diorama. Diorama-diorama tersebut disusun melingkar mengikuti kontur ruangan. Setiap diorama berisi patung-patung lengkap dengan seting lingkungan alamiahnya. Untuk memudahkan pengunjung dalam memahami isi diorama tersebut, pada bagian luar terdapat label informasi dalam tiga bahasa : Bahasa Bali dalam aksara Jawa Kuno, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.
Di bagian-bagian awal diorama ditampilkan manusia purba pada masa berburu dan meramu. Di sana digambarkan pithecanthropus erectus sedang berburu babi dengan kapak genggam. Bagian selanjutnya menggambarkan perkembangan masyarakat bali pada masa kerajaan, masa penjajahan, masa revolusi fisik, hingga pasca kemerdekaan. Pada bagian akhir diilustrasikan proses pembangunan Universitas Udayana yang berlangsung pada tahun 1975.
Setelah menikmati semua ilustrasi sejarah melalui diorama, pengunjung dapat menaiki tangga untuk mencapai puncak monumen yang berbentuk genta. Dari puncak monumen tersebut pengunjung dapat menyaksikan keindahan kota Denpasar dari ketinggian sekitar 45 meter. Bila waktunya tepat, maka pengunjung dapat menyaksikan pemandangan matahari terbenam (sunset) dari puncak monumen.

Museum Bali ( denpasar )

Museum Bali yang di bangun pada tahun 1910 menggunakan arsitektur tradisional dengan ornamen yang khas Bali. Struktur fisiknya mengikuti struktur fisik bangunan khas bali (puri) atau tempat pemujaan (kahyangan, pura merajan) berdasarkan konsep trimanandala yaitu nista mandala jaba pisan ( bagian luar ) madya mandala : Jaba tengah ( bagian luar sebelum memasuki bagian inti), dan utama mandala jeroan (bagian inti).

Di pojok depan sebelah kanan di bagian tengah terdapat satu bangunan yang disebut bale bengong.Dipojok depan sebelah kiri terdapat satu bangunan yang disebut bale kulkul. Di bagian inti (jeroan) terdapat bangunan yang terdiri dari tiga gedung yaitu gedung Tabanan di utara, gedung karangasem di tengah - tenagah, gedung Buleleng di sebelah selatan. Gedung Tabanan difungsikan sebagai tampat pameran koleksi barang-barang kesenian dan etnografi, Gedung karangasem difungsikan sebagai pameran benda- benda prasejarah, arkeologi sejarah, etnografi dan seni rupa serta beberapa lukisan morder.

Gedung Buleleng difungsikan sebagai tempat pameran koleksi alat-alat perlengkapan rumah tangga, alat-alat kerajinan, alat-alat pertanian dan nelayan, alat-alat hiburan, patung-patung gaya sedehana dan primitif yang terbuat dari tanah liat, batu dan lain sebagainya.

Lokasi :
Museum Bali terletak dipusat kota Denapasar, di sebelah timur lapangan puputan Badung. Bentuk bangunannya memanjang dari utara ke selatan yang terbagi menjadi dua bgian. Bagian utara adalah komplek bangunan lama yang direncanakan dan dibangun pada tahun 1910. Terdiri dari tiga gedung utama yaitu gedung Tabanan, gedung Karangasem dan Gedung Buleleng. Fungsinya adalah penyelenggararan pameran tetap. Bagian selatan merupakan komplek banguna baru yang dibangun tahun 1969. Di komplek bangunan baru ini terdapat gedung perpustakaan, dan juga gedung pameran sementara. Seluruh komplek bangunan baru berfungsi untuk administrasi dan penyelenggaraan pameran sementara atau pameran berkala yang diselenggarakan oleh Museum Bali sendiri atau instansi tertentu lainnya. Pementasan atau pertunjukan kesenian juga dilakukan di komplek bangunan baru di bagian selatan.

Fasilitas :
Fasilitas yang tersedia berupa gedung-gedung penyimpanan peninggalan sejarah dan etnografi, sejak masa prasejarah sampai masa modern tiga buah gedung yang dinamai gedung Tabanan, Karangasem dan Buleleng di bagian utara adalah tempat penyimpanan barang-barang kesenian barang etnografis, naskah-naskah kuno (prasasti), keramik, patung-patung porselin, alat-alat rumah tangga, alat-alat pertanian, senjata, alat-alat upacara, lukisan, wayang kulit dan lain sebagainya. Pada saat gedung penyimpanan barang-barang peninggalan masa lampau itu di fungsikan untuk tempat pameran tetap. Gedung-gedung baru di bagian selatan yang dibangun pada tahun 1969 merupakan pengembangan fasilitas untuk memperlancar pelayanan bagi pengunjung. Tersedia fasilitas: perpustakaan, laboratorium, gedung untuk pameran sementara dan beberapa koleksi barang-barang peninggalan sejaman, kantor para karyawan. Di bagian depan sepanjang jalan Letkol Wisnu tersedia fasilitas parkir kendaraan bermotor bagi pengunjung. Tersedia pula sebuah kantin yang menjual minuman dan makanan untuk para pengunjung.

Pasar Badung ( tradisional market ).

Pasar Badung merupakan pasar tradisional terbesar di kota denpasar. Pasar Badung ini memiliki luas 6.230 m2, dengan luas bangunan 8.016 m2, dan 306 kios untuk pedagang. Letak dari pasar Badung ini yaitu di jalan gajah mada Desa Dauh Puri, Kecamatan Denpasar Barat. Pasar Badung ini berdampingan dengan pasar Kumbasari. Pasar Badung dan Pasar Kumbasari dipisahkan dengan sebuah sungai besar, yaitu sungai Badung. Akses menuju pasar Badung ini yaitu jalan utama menuju pusat kota, di depan pura Desa Lan Puseh Desa Pakraman Pemecutan Kelod. Pintu masuk untuk menuju pasar Badung ini yaitu melalui jalan gajah mada setelah jembatan sungai badung sebalah selatan jalan tepatnya di depan Pura Desa Lan Puseh yang terdapat di jalan gajah mada tersebut. Sedangkan pintu keluar dari pasar ini yaitu di sebelah timur dari bangunan pasar Badung ini, yang langsung berhadapan dengan jalan Sulawesi. Jalan Sulawesi adalah jalan yang terkenal dengan toko-toko kain yang berjejer disepanjang jalan Sulawesi. Pasar Badung ini memiliki bangunan megah & besar dengan 4 lantai, area parkir yang megah, toilet, pos pengamanan, serta bagian informasi dan beberapa bangunan tempat suci, yaitu pura Beji dan pura Melanting Sari Buana Di pasar ini menyediakan berbagai kebutuhan sehari-hari, mulai dari bahan-bahan makanan, prasarana persembahyangan, serta kebutuhan sehari-hari lainnya ( sembako ). Pedangang buah-buahan terletak di lantai pertama dari bangunan pasar tersebut. Sedangkan untuk stand lauk pauk terdapat di bagian selatan dari lantai pertama, sedangkan para pedangang sayur-sayuran berada di sebelah barat dari bangunan pasar Badung ini. Lantai ke dua terdapat berbagai macam kebutuhan makanan yaitu; bawang merah, bawang putih, tomat, cabai merah, dll. Di lantai tiga terdapat stand pakaian, mulai dari pakaian seragam sekolah, pakaian balita, pakaian anak remaja, hingga untuk orang tua. Di lantai tiga juga terdapat toko-toko yang menjual peralatan memasak, serta berbagai alat-alat persembahyangan, dan aksesoris untuk wanita. Sedangkan di lantai 4 terdapat kantor dari pemerintah yang mengelola pasar Badung itu sendiri. Di pasar badung ini selain telah di sediakan stand-stand khusus untuk berjualan, namun ada pedagang yang juga berjualan di pinggir jalan dari pasar Badung ini. Kebanyakan pedagang yang berjualan di pinggir jalan tersebut menjual bunga-bunga untuk sarana persembahyangan, serta ada juga yang menjual canang. Namun ada juga yang berjualan buah-buahan, dan jajan khas bali di pinggir jalan ini. Pasar Badung ini selain memiliki tempat-tempat berjualan yang banyak, pasar badung ini juga memiliki fasilitas lain seperti; toilet, tempat informasi bagi wisatawan yang berkunjung kepasar ini, pos pengamanan, serta tempat parkir yang luas. Tempat parkir dari pasar Badung ini baru saja ditata kembali oleh memerintah setempat. Kini ada dua tempat parkir yang sangat luas yaitu di samping pura Melanting Sari Buana dan dilantai bawah tanah dari tempat parkir tersebut. Dari lantai tiga pasar Badung ini kita dapat melihat pemandangan di sekirar pasar badung ini, serta melihat indahnya sungai Badung yang terbentang dari utara ke selatan. Serta dapat juga melihat keindahan pasar Kumbasari yang tidak kalah megahnya dari pasar Badung. Perbedaan pasar Badung dengan pasar Kumbasari yaitu pedagang yang ada di pasar Kumbasari hanya menjual lauk pauk, buah-buahan, alat-alat untuk sembahyang dan shovenir khas dari bali. Sangat berbeda dengan pasar badung yang menjual lengkap kebutuhan sehari-hari. Fasilitas yang terdapat di pasar Badung pun lebih lengkap dari pada pasar Kumbasari. Di pasar Kumbasari tidak terdapat tempat informasi bagi para wisatawan dan tempat parkir dari pasar Kumbasari tersebut lebih sempit dibandingkan dengan pasar Badung. Untuk dapat memasuki pasar badung ini kita hanya dikenakan biaya parkir pada saat akan masuk kedalam pasar, untuk kendaraan beroda dua hanya dikenakan Rp500 dan untuk kendaraan beroda empat dikenakan Rp2000. Harga barang yang dijual dipasar badung ini relatif murah mengikuti arus perekomonian yang telah ditetapkan oleh pemerintah setempat, dan harga-harga tersebut relatif masih bisa untuk ditawar.

Kayuamba Village ( kopi luwak ).

Kopi luwak merupakan salah satu produk agrowisata yang sangat populer di Bali. Luwak atau musang, ” lubak” di bahasa balinya, ternyata sangat doyan sama biji kopi, malah luwak ini bisa membedakan tingkat kematangan dari biji kopi dari 90 – 100 %. Padahal biji kopi bukan makanan utama dari luwak, jadi luwak makan biji kopi ini hanya dalam musim panen kopi. Sistem pencernaan luwak yang sangat sederhana, secara alami biji kopi yang di makan luwak mengalami proses permentasi di dalam organ pencernaannya. Proses ini menciptakan rasa unik seperti mengurangi rasa pahit dari rasa kopi (dalam rasa kopi pada umumnya) , sehingga kopi luwak mempunyai cita rasa special. Karena organ pencernaan luwak sangat sederhana, jadi biji kopi yang masih terbungkus kuli ari tidak hancur dalam proses pencernaanya,  sedikit menjijikan tapi proses tidak berhenti sampai disini.  Menurut Prof. Massiomo Marcone dari Guelpg University, Kanada, menyatakan fermentasi pada pencernaan luwak ini meningkatkan kualitas kopi karena selain barada pada suhu fermentasi optimal 24 – 260 Celcius juga dibantu dengan enzim dan bakteri yang ada pada pencernaan luwak. Kandungan protein kopi luwak lebih rendah ketimbang kopi biasa karena perombakan protein melalui fermentasi lebih optimal. Protein ini berpungsi sebagai pembentuk rasa pahit pada kopi saat disangrai sehingga kopi luwak tidak sepahit kopi biasa karena kandungan proteinnya rendah. Komponen yang menguap pun berbeda antara kopi luwak dan kopi biasa. Terbukti aroma dan citarasa kopi luwak sangat khas. Proses fermentasi tak lazim oleh luwak ini membuat sebagian orang merasa risih mengkonsumsinya karena jijik atau takut. Padahal menurut Massimo, kandungan bakteri pada kopi luwak yang telah dioven lebih rendah daripada kopi dengan proses biasa. Jadi Kopi luwak perlu di coba, penngemar kopi perlu mencoba dan rasa kan perbedaan antara kopi biasa dan kpi luwak ini.
Kopi Luwak kayuamba ( kintamani ) Alam :
  • Kopi Luwak , diambil dari biji kopi robusta.
    • Tersedia biji kopi  (wild )  adalah dikumpulkan dari perkebunan kopi secara alami.
  • Kopi Luwak , diambil dari biji kopi Arabica.
    • Tersedia biji kopi  ( wild )  adalah dikumpulkan dari perkebunan kopi secara alami.
 Kopi Luwak kayuamba ( kintamani )  Kandang :
  • Kopi Luwak Kandang adalah Luwak dipelihara di kandang dan diberi makan  dengan biji kopi.

Tegallalang Rice Terrace.

Tegallalang ini terletak di sebelah utara desa ubud sekitar 5 kilometer timur laut Ubud center dan menuju tempat ini melewati pemandangan yang beraneka ragam dan suasana yang menyejukan.
Tegallalang mempunyai sawah yang indah berwarna hijau membuat banyak wisatawan yang telah selesai berwisata di Ubud ingin melihat sawah terasering dan juga wisatawan yang mau ke Kintamani singgah di tempat ini untuk menyaksikan keindahan pemandangan sawah berteras yang menghijau  yang indah.

Batubulan Village.

Batu bulan merupakan sebuah desa seni di gerbang barat kabupaten Gianyar, identitas dan citra sebagae desa seni yang menasional dan mendunia di bangun melalui seni tari barong ( Barong & Kris Dance ) yang di pentaskan tiap hari pada lima stage tegal tamu, stage denjalan, stage sahadewa, & stage sila budaya.
Daya tarik obyek wisata budaya ini secara menyeluruh bersumber dari keragaman dan kualitas potensi seni di desa batubulan yang mencangkup seni tari, seni kerawitan, seni patung, seni sastra. di desa seni ini, di samping berkembang seni turistik juga tetap hidup seni hiburan ( bali-balian ) dan seni sakral ( seni wali ).
Desa batubulan pada awalnya adalah sebuah desa agraris yang di topang oleh kerajinan ukir batu padas, mengandalkan potensi seni, lokasi yang strategis dan jaringan desa yang terbuka secara lokal, nasional, global desa ini kemudian tumbuh sebagae objek wisata budaya yang sangat menarik dan populer. seluruh jaringan paket tour wisata ke bali tengah dan timur berawal dari batubulan.
Secara etimologi nama batubulan berakar dari dua kata : batu dan bulan ( moon stone ) yang secara harfiah mengandung arti kokoh dan bersinar lembut, serta secara maknawi merefleksikan satu ketahanan sosial dalam kecerahan seni dan kultural.
Dalam cerita legenda dan perspekstif historis-mitologis, nama batubulan di angkat dari temuan tokoh Dewa Kalasen, seorang pejuang dan pelopor pembuka kawasan desa batubulan melalui aktivitas bersama pada masa lampau dalam dalam perambasan pembukaan hutan yang lebat di temukan satu lokasi unik religius yang konon sebagae satu simpul batu memancarkan sinar suci. tempat tersebut dalam pandangan emik orang batubulan di yakini sebagae asal muasal wilayah satu komonitas yang kini bernama desa batubulan.
Desa Batubulan terletak pada jarak 8 km dari kota denpasar, ibukota propinsi bali. objek unggulan dan daya tarik utama desa batubulan dalam kerangka peta objek-objek wisata bali adalah seni tari barong dan ukiran batu padas.

Minggu, 12 Februari 2012

Yeh Pulu.

Obyek wisata Yeh Pulu terletak di tangah persawahan di lingkungan Batulumbang desa Bedulu kecamatan Blahbatuh kabupaten Gianyar lebih kurang 7 km dari kota Gianyar.
Nama yeh pulu berasal dari adanya sebuah mata air yang mengalir melalui sebuah periuk yang di buat dari batu padas berbentuk sebuah guci yang di namakan Pulu, air yang berada di dalam pulu tersebut kemudian keluar mengalir kedalam sebuah kolam di kelilingi tembok sebagae pembatasnya, air kolam Yeh Pulu tersebut di sucikan karena di ambil dan di gunakan hanya untuk kepentingan upacara Keagamaan. oleh karna hanya berfungsi untuk upacara keagamaan maka masyarakat menamakannya Toya Pulu atau Tirta Pulu. selain itu yeh pulu di lengkapi dengan bangunan suci sehingga di sebut Pura Yeh Pulu.
Obyek purbakala yeh pulu di temukan oleh Punggawa Ubud yang kemudian di beritakan oleh Niewenkamp pada tahun 1925 pada tahun itu juga dinas purbakala menyelidiki situs tersebut dan Yan Erp memberikan komentarnya.
Obyek purbakala Yeh Pulu merupakan sebuah pertapaan yang di duga berasal dari abad ke-14-15, berdasarkan bentuk dan motif hiasanya, bentuk tokoh di pahatkan serba kaku dan menggunakan motif hiasan dedaunan atau papatran serba ikal, pertapaan Yeh Pulu tersebut terdiri dari dua buah ceruk, pertapaan di lengkapi dengan serangkaian relief yang terdiri dari lima adegan.
Apakah kelima adegan tersebut merupakan rangkaian sebuah cerita atau merupakan fragmen dari beberapa cerita sampae saat ini belum di ketahui.
Untuk mengidentifikasi tokoh pertama yang berdiri pada relief tersebut sebagae khrsna dapat di buktikan dengan adanya pahatan garis melintang dari ujung tangan kanannya yang di angkat melintasi sepanjang badan sampae kaki kirinya, garis melintang tersebut sebagae indikasi bagian pinggir bahwa dari sebuah gunung yaitu Gunung Gowardhana.

Pura Ulun Danu Batur.

Pura Ulun Danu Batur terletak di desa Batur, kecamatan kintamani, kabupaten Bangli, sekitar 70 km ke arah timur dari kota denpasar. pura ulun danu batur ini pada mulanya terletak pada bagian lembah atau kaki gunung batur dan disana pula terletak desa batur pada awalnya.
Pada tahun 1926 Gunung Batur dengan hebatnya, sehingga pura ulun danu batur bersama masyarakat desa batur pindah ke desa baru yang juga dinamakan desa batur kalanganyar, saat ini sebenarnya ada dua pura ulun danu batur satu di batur kalanganyar dan satunya lagi di songan.
Pura Ulun Danu Batur namanya tidak di sebutkan secara langsung di dalam beberapa sumber yang di sebutkan adalah Gunung Batur, hal tersebut di sebabkan karena Danau Batur adalah lubang kepundan dari Gunung Batur purba, yang menurut ahli geologi telah meletus pada masa prasejarah beberapa ratus ribu tahun yang lalu.
Berdasarkan lontar Usana Bali tersirat bahwa Pura Ulun Danu Batur atau Pura Gunung Batur yang di sebut "Bhatara Tampur Hyang" di bangun pada abad ke-11 pada masa Mpu Kuturan, berdasarkan tradisi Mpu Kuturan di pandang sama dengan Senapati Kuturan yang menjadi senapati pada masa pemerintahan Anak Wungsu yang menjadi raja sekitar tahun 1049-1077 m.
Pada masa sebelumnya daerah sekitar gunung Batur pada abad ke-9 yaitu di daerah yang sekarang bernama kintamani, berdasarkan prasasti dari tahun 804 saka (882 m) prasasti Sukawana A1, telah berperan dalam sejarah bawha di daerah yang bernama Cintamani terdapat tempat yang di namakan pertapaan Sastra yaitu tempat pertapaan dan tempat sejenis Asram (asrama) tempat tersebut di gunakan oleh para pertapa dan Bhiksu seperti : Siwakangsita, Siwanirmala dan Siwaprajna.
Berdasarkan uraian dari lontar tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa fungsi dari pura Ulun Danu Batur adalah memuja keagungan Tuhan dalam manifestasinya sebagae Dewa Wisnu dan Dewi Laksmi atau Dewi Ulun Danu, tujuannya adalah untuk memohon anugrah beliau berupa kemakmuran dan ajegnya semesta, khususnya air untuk pertanian dan persubakan.

Kamis, 26 Januari 2012

Penglipuran Village.

Desa Penglipuran adalah sebuah desa tradisional yang mempunyai ciri tersendiri, keasrian desa beserta lingkungannya menandakan bahwa Desa Penglipuran sangat sedikit sekali tersentuh oleh alam modernnisasi. di dukung oleh udaranya yang sejuk karena ketinggiannya sekitar 700 m di atas permukaan laut.
Desa yang terletak kurang lebih 6 km sebelah utara kota Bangli ini berpenduduk 700 orang pada tahun 1999 dengan jumlah kepala keluarga 192 kk.
Nama Desa Penglipuran menurut cerita para sesepuh tua di desa penglipuran di ambil dari kata "pengeling pura" yang artinya ingat pada leluhur. ada cerita lain yang mengatakan bahwa kata penglipuran berasal dari kata penglipur yang artinya penghibur, di katakan bahwa pada jaman kerajaan dahulu para raja sering menggunakan daerah ini sebagae tempat untuk menghibur diri, tempat ini di pilih oleh para raja jaman dahulu karena tempat ini alamnya indah, dapat memberikan kedamaian dan inspirasi dikala raja mengalami suatu masalah.
Keteraturan pola pemukiman yang membujur dari arah utara ke selatan dataranya semakin merendah dalam dua lajur memberi kesan sebuah desa yang indah dan asri. angkul-angkul atao pintu masuk ke pekarangan rumah yang serupa berhadap-hadapan antara lajur satu dengan lajur yang lain karena di pisahkan oleh jalan menambah keindahan dan keasrian desa, seolah-olah tidak tersentuh oleh modrnisasi seperti yang terjadi di tempat lain.
Sturktur bangunan antara rumah satu dengan lainnya seperti letak, bentuk, ukurannya, serta fungsi dari bangunan tersebut semuanya sama kecuali bangunan tempat tidur.
Sistem kekerabatan yang di anut oleh masyarakat penglipuran adalah sistem kekerabatan patrilinial yaitu menurut garis keturunan bapak. potensi budaya yang sangat spesifik sepeti pola menetap arsitektur bangunan yang tradisional, lingkungan yang asri dan udaranya yang sejuk maka desa penglipuran sangat potensional di jadikan objek kunjungan wisata.

Taman Tirta Gangga.

Taman Tirta Gangga di bangun pada tahun 1948 oleh Raja karangasem Anak Agung Agung Anglurah Ketut Karangasem, sebelum taman ini di bangun di areal terdapat mata air yang besar sehingga penduduk di sekitarnya menyebut tempat ini "embukan" artinya mata air. mata air ini di pungsikan oleh penduduk dari desa-desa sekitarnya untuk mencari air minum dan tempat "pesiraman" atao "penyucian" Ida Betara ( para dewa ) oleh karena itu mata air itu di sakralkan oleh penduduk di sekitarnya.
Dari mata air inilah Raja karangasem mendapat ide untuk mendirikan sebuah taman, baik dari segi mata air dan udara yang sejuk, cocok untuk di buat taman.
Taman Tirta Gangga merupakan sebuah taman yang lebih di utamakan untuk tempat pemandian karena air yang keluar dari mata air yang sangat jernih dan dingin.

Tenganan Village.

Desa Tenganan di kabupaten karangasem dalam berbagae literatur ilmu-ilmu Budaya disebut tenganan pegringsingan. desa tenganan merupakan salah satu dari sejumlah desa kuna di pulao bali, pola kehidupan masyarakatnya merupakan satu contoh kebudayaan desa-desa Bali Aga ( pra hindu ).
Yang berbeda dengan desa-desa lain di Bali dataran, sebagae obyek wisata desa Tenganan dapat menyuguhkan berbagae hal yang unik dan sangat menarik yang menanbah variasi bagi keragaman objek dan daya tarik wisata di Bali. kekhasan yang tercangkup dalam obyek wisata desa Tenganan terdiri dari :
1. pola perkampungan seragam yang bersifat linear.
2. struktur masyarakat bilateral yang berorientasi pada kolektif dan senioritas.
3. sistim ritual khusus dalam frekuensi yang tinggi dengan menyuguhkan perpaduan agama, seni & solidaritassosial  sosial yang mekanis.
4. tradisi Mekare-kare setiap bulan juni yaitu tradisi perang pandan dalam konteks ritual, nilae reliqius, semangat perjuangan & uji ketangguhan fisik yang di iringi oleh gamelan tradisional selonding.
5. seni kerajinan tenun ikat kain Geringsing dengan desain dan tata warna khas serta memiliki bentuk & fungsi dan makna estetis yang tinggi.
Masyarakat dan kebudayaan orang tenganan dengan akar prasejarah dan sejarah yang panjang dari masa Magalitik, agama Hindu dan tradisi modern menyimpan berbagae warisan budaya ( cultural Heritage ) yang mengandung nilae sejarah seni dan ilmu pengetahuan.
Warisan budaya tersebut mencangkup :
Warisan budaya benda ( tangible ) seperti pola pemukiman, bangunan tradisional, kain geringsing, gamelan selonding, aksara bali dan gambar dalam daun lontar, dan warisan budaya tak benda ( intangible ) seperti seni tari rejang, lembaga desa adat, sistem musyawarah desa, tradisi upacara daur hidup dan berbagi kearifan lokal.
Masyarakat dan kebudayaan Tenganan merupakan lapangan subur bagi kajian ilmu antropologi, arkeologi, hukum adat, sejarah dan sastra.
Desa Tenganan terletak pada jarak 65 km dari kota Denpasar.

Senin, 23 Januari 2012

Mas Village.

Identitas paling pokok tentang desa Mas adalah sebuah desa seni dengan fokus seni ukir patung kayu.
Desa Mas kecamatan ubud kabupaten giayar memiliki setyle khas dalam seni ukir patung kayu yang mengedepankan senergi ciri humanisme dan naturalisme, ketenaran desa ini yang menasinal dan mendunia tidak lepas dari kebesaran nama beberapa maestro yang lahir, di besarkan dan menemukan jati diri, taksu dan roh berkesenian di desa Mas seperti seniman besar Ida Bagus Tilem (almarhum) dan lain-lain.
Desa seni ini memiliki akar sejarah yang panjang, hasil seni kerajinan patung kayu di desa itu memiliki dimensi-dimensi yang luas dan beragam seperti patung untuk persembahan ( patung-patung arca yang melalui upakara sakralisasi dapat di stanakan sebagae simbul tentang arca yang sakral ), dimensi representasi kehidupan sosial masyarakat bali sehari-hari ( petani, nelayan, pengerajin, intelektual, pedagang ), deminsi-demensi abstrak sebagae wujud imaqinasi seniman yang tanggap akan hakikat, dinamika dan filosopi kehidupan, dimensi yang memperoleh bobot yang besar dan meluas adalah untuk kepentingan cendramata dan komoditi pedagang lokal, nasional & internasional.
Lokasi desa Mas berada pada jarak sekitar 15 km ke arah timur dari kota denpasar.

Celuk Village.

Citra yang paling menonjol tentang desa celuk adalah sebuah desa deangan objek wisata kerajinan Emas & Perak. desa yang terletak di kecamatan sukawati, kabupaten giayar ini memiliki kekhasan dan keunggulan dalam peroduksi kerajinan Emas & Perak dalam kualitas yang bermutu tinggi,
Hampir semua kelurga dan penduduk desa celuk adalah orang bali yang sangat fropesional, terampil, dan seni dalam mengembangkan kreasi desain dan parisi terkait dengan kerajinan Emas & Perak.
Desa kerajinan yang memiliki akar sejarah yang panjang ini, hasil produksinya telah menembus pasran lokal, nasional & internasional. Beragam jenis kreasi & variasi perhiasan, baik sebagae cendramata maupun komoditi ekspor di produksi di desa itu yang meliputi berbagae jenis cincin, gelang, kalung, anting-anting, giwang, tusuk konde, bros & berbagae jenis lainnya. di samping itu pengerajin celuk yang sangat respon terhadap permintaan pasar juga memproduksi produk-produk modern seperti medali, maket dan simbul-simbul budaya.
Dalam rentangan sejarah perkembangan seni kerajinan Emas & Perak tersebut, langkah penemuan di awali oleh sekelompok keluarga yang tergolong Clan Pande, dari keluarga ini aktivitas kerajinan Emas & Perak menyebar keseluruh warga masyarakat sebagae jenis mata pencaharian hidup utama yang berangsur-angsur menggeser mata pencaharian hidup sebagae petani.
Sekitar dekade 1970'an telah terjadi perubahan struktur masyarakat desa secara signifikan, dari setruktur masyarakat agraris ke setruktur masyarakat industri kerajinan, dan bahkan kini sebagian mereka telah melompat lagi ke struktur ekonomi jasa dengan fokus jasa kepariwisataan. perubahan dan lompatan struktur tersebut telah membawa dampak positif yang baru bagi kemakmuran & kesejahteraan masyarakat.
Lokasi desa Celuk sangat strategis dalam jarak sekitar 13 km dari kota denpasar.

Minggu, 22 Januari 2012

Ubud Village

Ubud adalah sebuah Desa kelurahan, membawahi 13 banjar dinas yang terdiri dari 6 desa adat, termasuk kecamatan ubud, kabupaten gianyar, dengan jarak sekitar 20 KM dari kota Denpasar.
Dengan ketinggian sekitar 300 meter di atas permukaan laut, ubud memiliki udara lebih sejuk dari daerah dataran Bali selatan, dengan lingkungan yang masih alami daerah ini merupakan daerah sumber ispirasi bagi para seniman, termasuk seniman luar negeri, terutama seniman eropa. ubud di samping memiliki alam yang indah, daerah ini juga merupakan sebuah desa budaya yang kaya dengan warisan sejarah para seniman besar, terutama para pelukis terkenal. salah satunya adalah I Gusti Nyoman Lempad.
Sebagae daerah tujuan wisata, ubud memiliki banyak objek yang menarik bagi wisatawan, beberapa di antara objek tersebut adalah Puri Saren, pasar seni teradisional, mankey forest (wenara wana ) & museum.
Ida Tjokorda Putu Kandel pendiri kerajaan ubud, memerintah dari tahun 1800-1823, puri ini merupakan pusat kehidupan seni budaya, sedangkan pasar merupakan pusat kehidupan prekonomian masyarakat, keberadaan puri sebagae Istana Raja di lengkapi dengan sebuah wantilan yaitu sebuah bangunan besar tempat pertemuan.
Wenara Wana ( monkey forest ) di tempati oleh sekitar 300 ekor kera, tergolong monyet berekor panjang, termasuk golongan macaques atao macaca fascicularis yang memiliki daerah persebaran yang luas.
Di sekitar Wenara Wana ini ada tiga buah pura suci, ketiga pura suci ini yang mengelilingi Wenara Wana ini di perkirakan di bangun sekitar pertengahan abad ke-14, pada awal pemerintahan Dinasti Gegel.
Museum Puri Lukisan di buka pada tahun 1956 oleh menteri pendidikan dan kebudayaan MR.MOH. YAMIN. museum ini terdiri dari tiga bangunan utama berbentuk U, di tengah-tengah adalah taman museum & kolam dengan bunga tunjung yang indah.
Bangunan 1 adalah tempat pameran tetap untuk lukisan bergaya wayang ( wayang style ) lukisan-lukisan dari I.Gusti Nyoman Lempad & penjelasan mengenai keberadaan organisasi Pita Maha.
Bangunan 2 juga tempat pameran permanen atao tetap dari hasil karya para pelukis yang bergaya Young Artists ( young artist style ) hasil karya yang begaya modern tradisional balinese style.
Bangunan 3 ini adalah untuk pameran yang temporary ( temporary exhibition ).

Kuta Beach.

Tiga ratus tahun yang lalu telah di bangun konco di pinggir "Tukad Mati" di mana sungae tersebut dahulu dapat di layari perahu masuk ke pedalaman kuta, sehingga kuta merupakan sebuah pelabuhan dagang.
Mads Longe seorang pedagang Denmark abad ke-19 mendirikan markas dagangannya di pinggir sungae tersebut, selama tinggal di Bali dia sering menjadi perantara antara Raja-Raja Bali dan belanda, Mads Longe meninggal secara mestirius, kuburan Mads Longe terletak di sebelah Konco di pinggir sungae tersebut.
Dahulu Kuta adalah sebuah desa nelayan yang sunyi, namun sekarang telah berubah menjadi kota, di sepanjang pantai yang berpasir putih berbentuk bulan sabit terhampar banyak hotel berbintang dan mewah.
Kuta adalah daerah dengan perkembangan pariwisata paling pesat di Bali dan merupakan sorga bagi wisatawan mancanegara, kuta sangat populer dengan aktivitas berselancarnya (surving ).
Kuta letaknya 11 KM sebelah selatan dari kota Denpasar.

Kawasan Pariwisata Nusa Dua.

Kawasan pariwisata nusa dua merupakan salah satu kawasan pariwisata "elit" bertarap internasional di bali yang terletak di kabupaten Badung. kawasan pariwisata seluas lebih kurang 350 HA ini merupakan kawasan percontohan yang menjadi kebanggaan masyarakat bali dan indonesia, karna kawasan ini merupakan salah satu kawasan pariwisata terbaik di dunia.
Nama nusa dua sesungguhnya adalah nama dua buah pulau kecil di bagian selatan pulau Bali ( nusa berarti pulau & dua = dua ) yang di pisahkan dengan pasir putih. dari nama inilah kawasan pariwisata Nusa Dua di ambil.
Kawasan ini mulai di bangun tahun 1974, sebae hasil dari studi konsultan perancis, SCETO (societe centrale pour i'equpeent touristique outre-mer ) pada tahun 1970 serta setudi kelayakan yang di laksanakan oleh PCI ( pacific consultants internasional ) tahun 1971-1973 atas pendanaan bantuan World Bank, pemerintahan menyerahkan pengelolaan kawasan ini kepada PT (persero ) pengembangan pariwisata bali atau BTDC ( bali tourism development corporation ) yang di dirikan berdasarkan peraturan pemerintah repoblik indonesia nomor 27 tahun 1972, tanggal 12 nopember 1972.
Jarak kawasan Nusa Dua dari kota Denpasar sekitar 30 KM melalui jalan keselatan.

Rabu, 18 Januari 2012

Pura Luhur Watukaru.

Pura Luhur Watukaru berlokasi di tengah hutan kawasan kaki Gunung Batukaru, di Desa Wangaye Gede, kecamatan Penebel, kabupaten Tabanan. jaraknya dari kota Denpasar lebih kurang 42 KM. Pura Luhur Watukaru merupakan salah satu pelebahan pura yang berkedudukan dan bersetatus  Pura Winayaka (sad kahyangan), catur lokapala, pura padmabhuwana dan pura kahyangan jagat di Bali. pengungkapan prakempaning, asal usul, sejarah pura Luhur Watukaru derdapat pada peninggalan purbakala antara lain beberapa profil area, tombak yang memiliki tipe Bali kuno, tetapi karna tidak ditemukan data data tertulis dalam penelitian sejarah pura ini tetap mengalami kesulitan, data data yang tertulis yang di maksudkan adalah data data tertulis yang memiliki data otentik kesejarahan Pura Luhur Batukaru seperti Linggaprasasti atao Tambraprasasti. satu satunya sumber dan data tertulis yang di gunakan sebagae acuan dan sumber di dalam usaha mengungkapkan prakempaning, asal usul, sejarah pura Luhur Watukaru adalah Riptaprasasti yang banyak diketemukan di bali, yang mengungkapkan Eksistensi, Prakempaning dan sejarah Pura Luhur Watukaru. temuan peninggalan peninggalan purbakala di Pura Luhur Watukaru seperti Arca Arca Tombak, memiliki tipe antara abad 10-13, sehingga dengan berpijak kepada sumber ini, para ahli mengemukakan bahwa Pura Luhur Watukaru di dirikan sekitar abad 11 masehi.

Selasa, 17 Januari 2012

Kerta Gosa.

Kerta gosa terletak di jantung kota Semarapura,kurang lebih 40 KM sebelah timur kota Denparan. Nama Kerta Gosa diambil dari bahasa Sansekerta yakni Kerta yang berarti Tenteram dan Gosa dari kata Gosita yang berarti di umumkan,dengan demikian makna Kerta Gosa adalah sebuah bangunan sejenis Bale Peradilan dimanan Raja mengumumkan perudang undangan,peradilan,hukum dan sebagainya. selain Kerta Gosa, disini terdapat pula sebuah bangunan yakni Taman Gili yang letaknya berdampingan dengan Bale Kambang,yakni sebuah bangunan yang mengambang atao tampak seperti mengapung karena sengaja didirikan ditengah sebuah kolam,rupanya sebagae Bale Tetamanan.Bangunan Kerta Gosa dan Taman Gili tidak terlepas dengan pendirian Keraton "Puri Semara Pura". Keraton Puri Semara Pura didirikan oleh Ida Idewa Agung Djambe, Raja pertama dari kerajaan Kelungkung,sekitar tahun 1689 Masehi. Kerta Gosa didirikan pada abad ke-18. pada abad ke-20 mengalami banyak perubahan. bangunan ini telah di perbaiki setelah terjadi Gempa Bumi yang banyak membawa kehancuran pada tahun 1979. yang sangat unik dari bangunan ini adalah plafonnya yang materialnya adalah asbes di hiasi dengan Lukisan Gaya Kamasan yang terkenal pada tahun 1930. tiga puluh tahun kemudian yakni tahun 1960 Pan Samaris merestorasi atao memperbaharui sesui dengan aslinya semua lukisan itu.

Taman Ayun.


Pura Taman Ayun terletak di Desa Mengwi,Kecamatan Mengwi,Kabupaten Badung,sekitar 18 KM sebelah utara kota Denpasar.Berdasarkan lontar Babad Mengwi,Pura yang sekarang di sebut Pura Taman Ayun, dahulunya ketika baru selesae disucikan pada tahun 1634 M dinamakan Pura Taman Ahyun. Kata "hyun" yang berarti keinginan,sehingga Ahyun berarti berkeinginan. Pura Taman Ahyun berarti sebuah pura yang didirikan pada sebuah taman (kolam dengan kebun bunga yang indah) yang dapat memenuhi keinginan. Kata Ahyun itulah berubah menjadi kata Ayun.latar belakang sejarah Pura Taman Ayun dapat diketahui berdasarkan data arkeologi yang derdapat di Pura Taman Ayun dan data yang ada dalam lontar Babad Mengwi.Berdasarkan data tersebut,maka pada saat ini dapat dikatakan bahwa,Pura Taman Ayun adalah sebagae "Dang Khayangan".

Air Terjun Gitgit.


Air terjun merupakan objek wisata yang indah,Air terjun ini terletak di perbukitan dengan ketinggian lebih kurang 35 meter dan di penuhi dengan aneka ragam vegetasi menguak dan mengalirlah air terjun secara alami dengan debit konstan sepanjang tahun. Gemuruh suara air terjun di sekitar keheningan alam yang mempesona merupakan atraksi tersendiri dan dapat dinikmati oleh setiap pengunjung. Kekaguman dari keadan alam yang seperti ini membuat imajinasi dan perspektif batin menyatu dengan kebesaran alam, Di sekitar air terjun terdapat beberapa perkebunan dan hutan lindung. Lokasi air terjun Gitgit terletak di desa Gitgit, Kecamatan Sukesade, Pada jarak sekitar 1o KM dari kota singaraja atao sekitar 70 KM dari Denpasar, Pada ketinggian sekitar 300 meter diatas permukaan laut.

Pura Gunung Kawi Tampak Siring.

Pura Gunung Kawi Tampaksiring
Dalam Prasasti Tengkulak A tahun 945 saka di kelurkan oleh Raja Marakata kompleks peninggalan purbakala yang terletak di sungae Pekerisan tersebut bernama Katyagan Amarawati.
Gunung Kawi mulai di dirikan pada abad ke-10 M pendirianya di mulai pada jaman Udayana sekitar 989 M, pada masa pemerintahan Marakata sekitar tahun 1023 M peninggalan tersebut bernama "KATYAGAN AMARAWATI" dan kemudian pembangunannya di lanjutkan pada pemerintahan anak wungsu yang di duga memerintah antara tahun 1049-1077 M. Pura ini terletak di Daerah Tampaksiring dan tidak jauh dari Istana Tampaksiring, Daerah situs purbakala gunung kawi sangat luas dibagi menjadi dua dan dipisah oleh Sungai Pakerisan, sejak di temukan pada tahun 1920, peninggalan ini terus di jaga dan diperhatikan, disana terdapat dua tebing, terdapat lima candi di tebing sebelah timur dan empat candi di tebing sebelah barat dan juga tempat bermeditasi. Di pojok tenggaranya juga di temukan beberapa lobang tempat meditasi, candi yang di tebing sebelah barat dikenal dengan nama Makam X dan di pintu depannya deitemukan tulisan dengan hurup Kediri. Seperti yang di sebutkan Pura Gunung Kawi di bangun oleh Raja Marakatapangkaja dan diselesaikan oleh Raja Anak Wungsu. Tebing tebing lain yang diteukan berrelief candi di luar area Gunung Kawi adalah di Kerobokan, Tegallinggah, dan Jukut Paku ( Singakerta, Ubud ). Gunung Kawi juga terbuka untuk Wisatawan.
Setelah melewati Gapura dan 315 anak tangga di pinggir sungai Pakerisan yaitu sebuah sungai yang mempunyai nilai sejarah yang sangat tinggi, terletak komplek candi Gunung Kawi. Obyek wisata ini termasuk wilayah Tampaksiring 40 km dari Denpasar. Mengenai nama Gunung Kawi ini belum diketahui dengan pasti asal mulanya. Namun secara etimologi dikatakan berasal dari kata Gunung dan Kawi, yang berarti gunung adalah daerah pegunungan dan Kawi berarti pahatan. Jadi maksudnya ialah pahatan yang terdapat di pegunungan atau di padas karang. Menurut sejarahnya diantara raja – raja yang memerintah di Bali yang paling terkenal adalah Dinasti Warmadewa. Raja Udayana adalah merupakan dinasti ini dan beliau adalah anak dari Ratu Campa yang diangkat anak oleh Warmadewa. Setelah dewasa Udayana nikah dengan Putri Jawa yang bernama Gunapriya Dharma Patni. Dari perkawinannya ini menurunkan Erlangga dan Anak Wungsu. Akhirnya setelah Erlangga wafat tahun 1041, kerajaanya di Jawa Timur dibagi Dua. Pendeta Budha yang bernama Empu Baradah dikirim ke Bali agar pulau Bali diberikan kepada salah satu Putra Erlangga, tetapi ditolak oleh Empu Kuturan. Selanjutnya Bali diperintah oleh Raja Anak Wungsu antara tahun 1029 – 1077 dan dibawah perintahnya Bali merupakan daerah yang sangat subur dan tentram. Setelah beliau meninggal dunia abunya disimpan dalam satu candi di komplek Candi Gunung Kawi. Tulisannya yang terdapat diatas pintu semu yang berbunyi : Haji Lumah Ing Jalu yang berarti Sang Raja dimakamkan di Jalu sama dengan Susuh dari (ayam jantan) yang bentuknya sama dengan Kris maka perkataan Ing Jalu dapat ditafsirkan sebagai petunjuk Kali Kris atau Pakerisan. Raja yang dimakamkan di jalu dimaksud adalah Raja Udayana. Sedangkan tulisan Rwa Anakira yang berarti Dua Anaknya kemungkinan yang dimaksud makam Raja Udayana, Anak Wungsu dan Empat orang Permaisuri Raja serta Perdana Mentri Raja. Diseberang Tenggara atau dari komplek candi ini terletak Wihara (tempat tinggal atau asrama para biksu/pendeta Budha). Peninggalan candi dan wihara di Gunung Kawi ini diperkirakan pada abad 11 Masehi. Sementara di Candi Gunung Kawi, setelah menuruni anak tangga sepanjang 400 m, nikmati eksotisnya bangunan candi yang dipahat pada dinding cadas.Ukiran pahatan yang besar ini terlihat menakjubkan ketika diamati dari jarak beberapa meter. Candi yang dipercaya sebagai tempat menyimpan abu jenazah beberapa raja Bali ini memiliki legenda berkaitan dengan pembuatannya, yaitu dibuat sehari semalam oleh Kebo Iwa dengan menatahkan kuku tangannya yang sakti pada dinding cadas tersebut. Kebo Iwa sendiri adalah tokoh legenda rakyat Bali yang digambarkan sebagai orang bertubuh sangat besar dengan kekuatan dan kesaktiannya yang dipergunakan untuk membela Bali dari serangan musuh. Tiket masuk rata-rata adalah Rp. 6.000,- untuk dewasa dan Rp. 3.000,- untuk anak-anak.

Minggu, 15 Januari 2012

Jati Luih ( Rice Terrace )


Jatiluwih is a favorite tourist interest flease in Bali famous with the beautiful rice terrace unfolding from the foot of mountain until the coastal side. It is one of places to visit in Bali with the beautiful view as according to its name from Jati and luwih, where Jati mean really and Luwih meaning especial, good, and beautiful or the equivalent. The local paddies are planted in this place look typically of the high relative size plant if it is compared with other pre-eminent paddy planted by most farmers in Bali . Despitefully, Jatiluwih also famous with its organic agriculture system due to the location is located in the in the plateau of Watukaru Mount which is suitable for the agriculture development.

Jatiluwih Rice Terrace, Places of interest in Bali
Rice Terrace, Places of Interest in Bali
Jatiluwih, Places to Visit in BaliJatiluwih is surrounded by cool atmosphere because it is located in the height of 700 meters above sea level. Besides its nature potency, Jatiluwih is also saving the cultural potency, especially history of the Petali Temple existence that is related to the power of Ida Dalem Waturenggong King in Keraton Gelgel (1460 - 1552). The distance from Denpasar to Jatiluwih is about 48 km and it is situated in upstate of Tabanan town (28 Km). The road to this place has been progressively improved so that motor vehicle can enter from east side through Pacung Village and go to Jatiluwih and also from the west side from Watukaru Temple pass to Jatiluwih. Jatiluwih is many visited by tourist from local and foreign countries who want to enjoy the cold atmosphere and beautiful panorama of rice terrace. Jatiluwih as a nature tourist interest in Bali which has been recognized since Dutch colonial build the Security Headquarter and until now the local residents conceives with the Dutch Tangs. Indonesian government has assigned the Jatiluwih to be a Tourist interest of Village because of this potency.
Other Unique
Jatiluwih also keep the unique religious ceremony attraction which is famous know as Patirtaan in Petali Temple on Wednesday Kliwon Ugu (Based on Balinese Calendar). The local residents believe that Petali Temple is a worship center of The Hyang Widhi Wasa (the God) as agriculture power. Beside of Petali Temple , there is also Pucak Rsi Temple is located in this area. As a tourist object, Jatiluwih provides the public facilities like parking area, toilet, resting bale and Wantilan for tourist who is enjoying the beautiful panorama. Some restaurants have been built to serve the food and beverage. Watukaru Tour is an exciting tour to visit Watukaru Temple and other tourist interesting of Jatiluwih.

Pura Goa Gajah

Pura Goa Gajah (Elephant Cave Temple)
Kabupaten/Kota : Gianyar
Pura goa Gajah terletak di Desa Bedulu, kecamatan Blahbatuh kabupaten daerah tingkat II Gianyar. Jaraknya dari Denpasar Kurang lebih 26 Km, sangat mudah dicapai. Disana ada kios-kios kesenian dan Rumah makan.

goa gajah bali

Pura ini di lingkupi oleh persawahan dengan keindahan ngarai sungai Petanu, berada pada jalur wisata Denpasar – Tampaksiring – Danau Batur – Kintamani. Disekitarnya terdapat tempat-tempat bersejarah seperti Yeh Pulu, Samuan Tiga, Gedung Arca, Arjuna Metapa, Kebo Edan, Pusering Jagat, Penataran Sasih dan lain-lain. Namun Goa Gajah belum diketahui asal usulnya secara pasti. Nama ini perpaduan nama Pura Guwa (sebutan masyarakat setempat) dengan nama kuna yang termuat dalam prasasti-prasasti yakni Ergajah dan Lwa Gajah. Nama-nama Anta Kunjarapada dan Ratna Kunjarapada itu dari akhir abad kesepuluh sampai akhir abad ke Empat belas ( Negara Kertagama ). Kekunaan ini didukung oleh Peninggalan Purbakala.

Di halaman Pura Goa Gajah terdapat Petirtaan kuno 12 x 23 M2, terbagi atas tiga bilik. Dibilik utara terdapat tiga buah Arca Pancuran dan di bilik Selatan ada Arca Pancuran pula, sedangkan di bilik tengah hanya terdapat apik arca. Lebih kurang 13 meter di sebelah utara Petirtaan terdapat Goa atau Ceruk Pertapaan berbentuk huruf T. Lorong Goa berukuran : lebar 2,75 M, tinggi 2,00 M. Dikiri kanan lorong terdapat ceruk-ceruk untuk bersemedi, jumlahnya 15 buah. Pada ceruk paling Timur terdapat Trilingga dan diujung Barat terdapat Arca Ganeca.

Dihalaman Goa Pura Gajah diketemukan pula Fragmen bangunan yang belum bisa direkonstruksi. Tembok keliling menjadi penanggul tebing disebelah Barat pula ini. Lebih kurang 100M disebelah Selatan Petirtaan didapati sisa-sisa Percandian Tebing. Sebagian kaki candi itu masih ada bagian – bagian yang lain telah runtuh ke kaki yang ada didepannya. Sebuah Chatra berpayung 13 tergeletak ditepi kaki itu. Badan candi itu memakai hiasan yang sangat indah. Ada pula bagian Chatra bercabang tiga. Dua buah Arca Budha dengan sikap Dhynamudra diletakkan pada sebuah tahta berdekatan dengan ceruk yang hampir jebol. Berhadapan dengan percandian ini terdapat sebuah ceruk pertapaan pula. Didepan ceruk ini dibangun balai peristirahatan dan sebuah kolam.

Pura Tirta Empul

Pesona Pulau Dewata memang tidak pernah habis untuk dinikmati dan tak akan lekang di makan waktu. Berbagai warisan budaya di Bali masih kokoh bertahan walau digempur arus globalisasi. Tak heran jika pulau seluas 5.634 km persegi tersebut selalu menjadi lokasi tujuan wisata baik wisatawan mancanegara maupun turis lokal.

Salah satu warisan budaya dari pulau kelahiran Untung Suropati ini adalah Pura Tirta Empul Tampak Siring. Pura yang masuk dalam wilayah Desa Manukaya, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar dimaksud berada tepat di sebelah Istana Presiden di Tampak Siring. nama Tirtha Empul termuat dalam sebuah perasasti yang pada saat ini di simpan di Pura Sakenen desa Manukaya kecamatan Tampak Siring sekitar 3 KM dari Pura Tirta Empul, dalam perasasti ini Tirta Empul di namakan "TIRTHA RI AIR HAMPUL" lama kelamaan menjadi  Tirtha Hampul dan akhirnya menjadi "TIRTA EMPUL" tirtha ri air hampul maksudnya adalah patirthan yang airnya mengepul atao kolam suci yang airnya mengepul.
Mata air yang mengepul dari dalam tanah adalah ciptaan TUHAN, mata air tersebut kemudian pada tahun 882 saka (960 M) di tata menjadi /sebagae kolam yang di sucikan oleh raja "INDRAJAYASINGHAWARMADEWA" dengan nama "TIRTHA RI AIR HAMPUL" data tersebut di muat dalam prasasti di pura sakenan seperti tersebut di atas.
Sumber air ini kerap digunakan untuk Upacara Melukat oleh ribuan penduduk Bali dengan makna sebagai perlambang pembersihan manusia dari berbagai hal-hal negatif.

Berdasarkan situs Parisada, pemandian Tirta Empul dibangun pada Sasih Kapal tahun Icaka 884 atau sekitar 962 Masehi pada zaman pemerintahan Raja Sri Candrabhaya Singha Warmadewa. Sementara Pura Tirta Empul sendiri dibangun pada zaman Raja Masula Masuli, sesuai dengan yang tertoreh dalam lontar Usana Bali. Menurut prasasti Sading, Raja Masula Masuli berkuasa pada tahun Icaka 1100 atau 1178 Masehi.

Seperti pura lainnya di Bali, Pura Tirta Empul terdiri dari tiga bagian, Jaba Pura (Halaman Muka), Jaba Tengah (Halaman Tengah), dan Jeroan (Halaman Dalam). Pada Jaba Tengah terdapat dua kolam persegi panjang yang memiliki 30 buah pancuran, berderet dari Timur ke Barat menghadap ke Selatan. Masing – masing pancuran itu menurut tradisi mempunyai nama tersendiri diantaranya pancuran Pengelukatan, Pebersihan, Sudamala, dan Pancuran Cetik (Racun).

Pancuran Cetik dan nama Tirta Empul terkait erat dengan mitologi pertempuran Mayadenawa Raja Batu Anyar (Bedahulu) dengan Bhatara Indra. Dikisahkan, Raja Mayadenawa bersikap sewenang – wenang dan tidak mengijinkan rakyat melaksanakan upacara keagamaan untuk memohon keselamatan dari Tuhan Yang Maha Esa. Perbuatannya diketahui para Dewa yang dipimpin oleh Bhatara Indra yang kemudian menyerang Mayadenawa.

Mayadenawa kemudian melarikan diri dan sampai di sebelah utara desa Tampak Siring. Dengan kesaktiannya, ia ciptakan sebuah mata air Cetik (Racun) yang mengakibatkan banyaknya prajurit Bhatara Indra yang gugur akibat minum air tersebut. Melihat hal ini, Bhatara Indra segera menancapkan tombaknya dan memancarkan air keluar dari tanah (Tirta Empul). Air suci inilah yang kemudian digunakan untuk memerciki para Dewa sehingga tak lama kemudian mereka bisa hidup lagi seperti sedia kala.

Bagi Anda yang ingin merasakan kentalnya tradisi Hindu di Bali, lengkapi perjalanan Anda dengan berkunjung ke Pura Tirta Empul seraya berpartisipasi dalam upacara Melukat. Selain suasananya sejuk dan tenang, dinginnya air pemandian Tirta Empul juga akan menyejukkan penatnya kepala akibat pekerjaan. Jangan lupa untuk berbelanja di kota Gianyar yang juga ternama sebagai salah satu pusat seni di Pulau Dewata.

Pura Uluwatu


Pura Uluwatu salah satu dari Pura Sad Kahyangan di Bali, terletak di wilayah desa pecatu kecamatan kuta kabupaten Badung, sekitar 25 KM ke arah selatan kota Denpasar.
Pura tersebut terletak di atas bukit karang yang menjorok ke laut setinggi kurang lebih 80 meter dari permukaan laut. bila di lihat dari arah mata angin maka Pura Uluwatu lokasinya termasuk arah baratdaya dari pulau Bali.
Nama Uluwatu adalah nama semula dari Pura itu. Kata ulu berarti kepala atau ujung, sedangkan watu berarti batu. Oleh karena itu, yang dimaksud Pura Uluwatu adalah Pura yang dibangun pada ujung batu karang. di samping kanan dan kiri bangunan atao palinggih "GEDONG RATU BAGUS JURIT" dalam kompleks Pura Uluwatu derdapat dua palung batu bentuknya mirip dengan perahu, bila keduanya di satukan maka bentuknya serupa dengan SARCOPHAGUS yaitu keranda hasil budaya dari tradisi MAGALITIK. disini terdapat tinggalan arkeologi yang berasal dari abad ke-16 yaitu gapaura atao candi bentar besayap.
Gapura bersayap merupakan tinggalan arkeologi yang sangat langka, jarang ditemukan.
Bila palungan batu mirip perahu yang derdapat di kompleks dalam jurit adalah sebuah sarcopaghus dan merupakan artefak in situ (artefak yang memang berasal dari situs tersebut atao artefak yang tidak di pindahkan dari situs lain) maka Uluwatu merupakan tempat yang dikeramatkan sejak jaman kebudayaan magalitik (sekitar 500 SM).

Pura Uluwatu, salah satu tempat yang harus Anda kunjungi di Bali. Jangan  lupa juga untuk menyaksikan Tari Kecak disini.

Selengkapnya, silahkan kunjungi: Pura Uluwatu

Jumat, 13 Januari 2012

Pura Ulun Danu



Pura Ulun Danu terletak di Desa Candi Kuning kecamatan Baturiti kabupaten Tabanan, jaraknya dari kota Denpasar sekitar 50 KM ke arah utara.
Pura tersebut berada di tepi Danau Beratan, di sebelah utara terletak Gunung Puncak Sangkur, di sebelah timur terletak Gunung Beratan yang di sebut juga  Puncak Mangu/puncak Pangelengan, di sebelah selatan terletak Gunung Terate Bang dan di barat terletak Gunung Tapak dan Gunung Watu Karu.Pura
Pura Ulun Danu Beratan namanya di ambil dari danau di atas mana Pura tersebut didirikan yaitu danau Beratan, danau Beratan namanya tidak dapat di pisahkan dengan Gunung Beratan bagaekan Dewa dan Dewi sebagae sumber kesuburan,kemakmuran demi ajegnya kesejahteraan dalam hidup dan kehidupan masyarakat. dalam lontar Babad Mengwi Pura Ulun Danu Beratan di sebut dengan nama Parhyanganri Pinggiring Danau Beratan. Ulun berasal dari kata Hulu yang berarti Kepala atao Penguasa, yang di maksudkan di sini adalah Dewa atao Dewi. maka yang di maksudkan dengan Ulun Danu Beratan adalah pengusa Danau Beratan yang di sebut Dewi Danau. Ulun Danu  terletak di dataran tinggi Bedugul sekitar 1239 meter diatas permukaan air laut. Kondisi ini membuat lingkungan pura cukup sejuk, dengan tempratur udara antara 18-22 derajat celcius. Selain itu landscape danau beratan yang asri juga menambah indah suasana ditempat ini. Sekilas mengenai sejarah Pura Ulun Danu yang dikutip dari www.parisada.org "Kilasan sejarah Pura Ulun Danu Beratan dapat diketahui berdasarkan data arkeologi dan data sejarah yang terdapat dalam lontar babad Mengwi. Data Arkeologi. Di depan halaman sebelah kiri dari pura Ulun Danu Beratan terdapat sebuah sarkopagus dan sebuah papan batu, yang berasal dari masa tradisi megalitik, sekitar 500 SM. Kedua artefak tersebut sekarang ditempatkan masing-masing di atas Babaturan (teras). Bisa diperkirakan bahwa lokasi di mana Pura Ulun Danu Beratan terdiri, telah digunakan sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan ritual sejak jaman megalitik. Data Dalam Babad Mengwi. Lontar Babad Mengwi secara tersirat menguraikan bahwa I Gusti Agung Putu sebagai pendiri kerajaan Mengwi mendirikan Pura di pinggir Danau Beratan, sebelum beliau mendirikan Pura Taman Ayun. Dalam lontar tersebut tidak disebutkan kapan beliau mendirikan Pura Ulun Danu Beratan, namun yang terdapat dalam lontar itu adalah pendirian Pura Taman Ayun yang upacaranya dilaksanakan pada hari Anggara Kliwon Medangsia tahun Saka Sad Bhuta Yaksa Dewa yaitu tahun caka 1556 (1634 M). Berdasarka uraian dalam lontar Babad Mengwi tersebut dapat diketahui bahwa Pura Ulun Danu Beratan didirikan sebelum tahun saka 1556, oleh I Gusti Agung Putu. Semenjak pendirian pura tesebut termasyurlah kerajaan Mengwi, dan I Gusti Agung Putu digelari oleh rakyatnya " I Gusti Agung Sakti"." Pura Ulun Danu Beratan terdiri dari 4 komplek pura yaitu: Pura Lingga Petak, Pura Penataran Pucak Mangu, Pura Terate Bang, dan Pura Dalem Purwa berfungsi untuk memuja keagungan Tuhan dalam manifestasinya sebagai Dewa Tri Murti, guna memohon anugerah kesuburan, kemakmuran, kesejahteraan manusia dan lestarinya alam semesta.
Danau Beratan merupakan Danau terdangkal di Bali, dengan kaldera dengan ketinggian 1231 M di atas permukaan laut. danau ini mempunyai luas 3,8 KM pesegi, serta kedalamannya maksimal 22 M, volume air danau ini 0,049 KM3. Danau Beratan merupakan Danau tertutup.