Minggu, 22 Januari 2012

Ubud Village

Ubud adalah sebuah Desa kelurahan, membawahi 13 banjar dinas yang terdiri dari 6 desa adat, termasuk kecamatan ubud, kabupaten gianyar, dengan jarak sekitar 20 KM dari kota Denpasar.
Dengan ketinggian sekitar 300 meter di atas permukaan laut, ubud memiliki udara lebih sejuk dari daerah dataran Bali selatan, dengan lingkungan yang masih alami daerah ini merupakan daerah sumber ispirasi bagi para seniman, termasuk seniman luar negeri, terutama seniman eropa. ubud di samping memiliki alam yang indah, daerah ini juga merupakan sebuah desa budaya yang kaya dengan warisan sejarah para seniman besar, terutama para pelukis terkenal. salah satunya adalah I Gusti Nyoman Lempad.
Sebagae daerah tujuan wisata, ubud memiliki banyak objek yang menarik bagi wisatawan, beberapa di antara objek tersebut adalah Puri Saren, pasar seni teradisional, mankey forest (wenara wana ) & museum.
Ida Tjokorda Putu Kandel pendiri kerajaan ubud, memerintah dari tahun 1800-1823, puri ini merupakan pusat kehidupan seni budaya, sedangkan pasar merupakan pusat kehidupan prekonomian masyarakat, keberadaan puri sebagae Istana Raja di lengkapi dengan sebuah wantilan yaitu sebuah bangunan besar tempat pertemuan.
Wenara Wana ( monkey forest ) di tempati oleh sekitar 300 ekor kera, tergolong monyet berekor panjang, termasuk golongan macaques atao macaca fascicularis yang memiliki daerah persebaran yang luas.
Di sekitar Wenara Wana ini ada tiga buah pura suci, ketiga pura suci ini yang mengelilingi Wenara Wana ini di perkirakan di bangun sekitar pertengahan abad ke-14, pada awal pemerintahan Dinasti Gegel.
Museum Puri Lukisan di buka pada tahun 1956 oleh menteri pendidikan dan kebudayaan MR.MOH. YAMIN. museum ini terdiri dari tiga bangunan utama berbentuk U, di tengah-tengah adalah taman museum & kolam dengan bunga tunjung yang indah.
Bangunan 1 adalah tempat pameran tetap untuk lukisan bergaya wayang ( wayang style ) lukisan-lukisan dari I.Gusti Nyoman Lempad & penjelasan mengenai keberadaan organisasi Pita Maha.
Bangunan 2 juga tempat pameran permanen atao tetap dari hasil karya para pelukis yang bergaya Young Artists ( young artist style ) hasil karya yang begaya modern tradisional balinese style.
Bangunan 3 ini adalah untuk pameran yang temporary ( temporary exhibition ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar