Kamis, 26 Januari 2012

Penglipuran Village.

Desa Penglipuran adalah sebuah desa tradisional yang mempunyai ciri tersendiri, keasrian desa beserta lingkungannya menandakan bahwa Desa Penglipuran sangat sedikit sekali tersentuh oleh alam modernnisasi. di dukung oleh udaranya yang sejuk karena ketinggiannya sekitar 700 m di atas permukaan laut.
Desa yang terletak kurang lebih 6 km sebelah utara kota Bangli ini berpenduduk 700 orang pada tahun 1999 dengan jumlah kepala keluarga 192 kk.
Nama Desa Penglipuran menurut cerita para sesepuh tua di desa penglipuran di ambil dari kata "pengeling pura" yang artinya ingat pada leluhur. ada cerita lain yang mengatakan bahwa kata penglipuran berasal dari kata penglipur yang artinya penghibur, di katakan bahwa pada jaman kerajaan dahulu para raja sering menggunakan daerah ini sebagae tempat untuk menghibur diri, tempat ini di pilih oleh para raja jaman dahulu karena tempat ini alamnya indah, dapat memberikan kedamaian dan inspirasi dikala raja mengalami suatu masalah.
Keteraturan pola pemukiman yang membujur dari arah utara ke selatan dataranya semakin merendah dalam dua lajur memberi kesan sebuah desa yang indah dan asri. angkul-angkul atao pintu masuk ke pekarangan rumah yang serupa berhadap-hadapan antara lajur satu dengan lajur yang lain karena di pisahkan oleh jalan menambah keindahan dan keasrian desa, seolah-olah tidak tersentuh oleh modrnisasi seperti yang terjadi di tempat lain.
Sturktur bangunan antara rumah satu dengan lainnya seperti letak, bentuk, ukurannya, serta fungsi dari bangunan tersebut semuanya sama kecuali bangunan tempat tidur.
Sistem kekerabatan yang di anut oleh masyarakat penglipuran adalah sistem kekerabatan patrilinial yaitu menurut garis keturunan bapak. potensi budaya yang sangat spesifik sepeti pola menetap arsitektur bangunan yang tradisional, lingkungan yang asri dan udaranya yang sejuk maka desa penglipuran sangat potensional di jadikan objek kunjungan wisata.

Taman Tirta Gangga.

Taman Tirta Gangga di bangun pada tahun 1948 oleh Raja karangasem Anak Agung Agung Anglurah Ketut Karangasem, sebelum taman ini di bangun di areal terdapat mata air yang besar sehingga penduduk di sekitarnya menyebut tempat ini "embukan" artinya mata air. mata air ini di pungsikan oleh penduduk dari desa-desa sekitarnya untuk mencari air minum dan tempat "pesiraman" atao "penyucian" Ida Betara ( para dewa ) oleh karena itu mata air itu di sakralkan oleh penduduk di sekitarnya.
Dari mata air inilah Raja karangasem mendapat ide untuk mendirikan sebuah taman, baik dari segi mata air dan udara yang sejuk, cocok untuk di buat taman.
Taman Tirta Gangga merupakan sebuah taman yang lebih di utamakan untuk tempat pemandian karena air yang keluar dari mata air yang sangat jernih dan dingin.

Tenganan Village.

Desa Tenganan di kabupaten karangasem dalam berbagae literatur ilmu-ilmu Budaya disebut tenganan pegringsingan. desa tenganan merupakan salah satu dari sejumlah desa kuna di pulao bali, pola kehidupan masyarakatnya merupakan satu contoh kebudayaan desa-desa Bali Aga ( pra hindu ).
Yang berbeda dengan desa-desa lain di Bali dataran, sebagae obyek wisata desa Tenganan dapat menyuguhkan berbagae hal yang unik dan sangat menarik yang menanbah variasi bagi keragaman objek dan daya tarik wisata di Bali. kekhasan yang tercangkup dalam obyek wisata desa Tenganan terdiri dari :
1. pola perkampungan seragam yang bersifat linear.
2. struktur masyarakat bilateral yang berorientasi pada kolektif dan senioritas.
3. sistim ritual khusus dalam frekuensi yang tinggi dengan menyuguhkan perpaduan agama, seni & solidaritassosial  sosial yang mekanis.
4. tradisi Mekare-kare setiap bulan juni yaitu tradisi perang pandan dalam konteks ritual, nilae reliqius, semangat perjuangan & uji ketangguhan fisik yang di iringi oleh gamelan tradisional selonding.
5. seni kerajinan tenun ikat kain Geringsing dengan desain dan tata warna khas serta memiliki bentuk & fungsi dan makna estetis yang tinggi.
Masyarakat dan kebudayaan orang tenganan dengan akar prasejarah dan sejarah yang panjang dari masa Magalitik, agama Hindu dan tradisi modern menyimpan berbagae warisan budaya ( cultural Heritage ) yang mengandung nilae sejarah seni dan ilmu pengetahuan.
Warisan budaya tersebut mencangkup :
Warisan budaya benda ( tangible ) seperti pola pemukiman, bangunan tradisional, kain geringsing, gamelan selonding, aksara bali dan gambar dalam daun lontar, dan warisan budaya tak benda ( intangible ) seperti seni tari rejang, lembaga desa adat, sistem musyawarah desa, tradisi upacara daur hidup dan berbagi kearifan lokal.
Masyarakat dan kebudayaan Tenganan merupakan lapangan subur bagi kajian ilmu antropologi, arkeologi, hukum adat, sejarah dan sastra.
Desa Tenganan terletak pada jarak 65 km dari kota Denpasar.

Senin, 23 Januari 2012

Mas Village.

Identitas paling pokok tentang desa Mas adalah sebuah desa seni dengan fokus seni ukir patung kayu.
Desa Mas kecamatan ubud kabupaten giayar memiliki setyle khas dalam seni ukir patung kayu yang mengedepankan senergi ciri humanisme dan naturalisme, ketenaran desa ini yang menasinal dan mendunia tidak lepas dari kebesaran nama beberapa maestro yang lahir, di besarkan dan menemukan jati diri, taksu dan roh berkesenian di desa Mas seperti seniman besar Ida Bagus Tilem (almarhum) dan lain-lain.
Desa seni ini memiliki akar sejarah yang panjang, hasil seni kerajinan patung kayu di desa itu memiliki dimensi-dimensi yang luas dan beragam seperti patung untuk persembahan ( patung-patung arca yang melalui upakara sakralisasi dapat di stanakan sebagae simbul tentang arca yang sakral ), dimensi representasi kehidupan sosial masyarakat bali sehari-hari ( petani, nelayan, pengerajin, intelektual, pedagang ), deminsi-demensi abstrak sebagae wujud imaqinasi seniman yang tanggap akan hakikat, dinamika dan filosopi kehidupan, dimensi yang memperoleh bobot yang besar dan meluas adalah untuk kepentingan cendramata dan komoditi pedagang lokal, nasional & internasional.
Lokasi desa Mas berada pada jarak sekitar 15 km ke arah timur dari kota denpasar.

Celuk Village.

Citra yang paling menonjol tentang desa celuk adalah sebuah desa deangan objek wisata kerajinan Emas & Perak. desa yang terletak di kecamatan sukawati, kabupaten giayar ini memiliki kekhasan dan keunggulan dalam peroduksi kerajinan Emas & Perak dalam kualitas yang bermutu tinggi,
Hampir semua kelurga dan penduduk desa celuk adalah orang bali yang sangat fropesional, terampil, dan seni dalam mengembangkan kreasi desain dan parisi terkait dengan kerajinan Emas & Perak.
Desa kerajinan yang memiliki akar sejarah yang panjang ini, hasil produksinya telah menembus pasran lokal, nasional & internasional. Beragam jenis kreasi & variasi perhiasan, baik sebagae cendramata maupun komoditi ekspor di produksi di desa itu yang meliputi berbagae jenis cincin, gelang, kalung, anting-anting, giwang, tusuk konde, bros & berbagae jenis lainnya. di samping itu pengerajin celuk yang sangat respon terhadap permintaan pasar juga memproduksi produk-produk modern seperti medali, maket dan simbul-simbul budaya.
Dalam rentangan sejarah perkembangan seni kerajinan Emas & Perak tersebut, langkah penemuan di awali oleh sekelompok keluarga yang tergolong Clan Pande, dari keluarga ini aktivitas kerajinan Emas & Perak menyebar keseluruh warga masyarakat sebagae jenis mata pencaharian hidup utama yang berangsur-angsur menggeser mata pencaharian hidup sebagae petani.
Sekitar dekade 1970'an telah terjadi perubahan struktur masyarakat desa secara signifikan, dari setruktur masyarakat agraris ke setruktur masyarakat industri kerajinan, dan bahkan kini sebagian mereka telah melompat lagi ke struktur ekonomi jasa dengan fokus jasa kepariwisataan. perubahan dan lompatan struktur tersebut telah membawa dampak positif yang baru bagi kemakmuran & kesejahteraan masyarakat.
Lokasi desa Celuk sangat strategis dalam jarak sekitar 13 km dari kota denpasar.

Minggu, 22 Januari 2012

Ubud Village

Ubud adalah sebuah Desa kelurahan, membawahi 13 banjar dinas yang terdiri dari 6 desa adat, termasuk kecamatan ubud, kabupaten gianyar, dengan jarak sekitar 20 KM dari kota Denpasar.
Dengan ketinggian sekitar 300 meter di atas permukaan laut, ubud memiliki udara lebih sejuk dari daerah dataran Bali selatan, dengan lingkungan yang masih alami daerah ini merupakan daerah sumber ispirasi bagi para seniman, termasuk seniman luar negeri, terutama seniman eropa. ubud di samping memiliki alam yang indah, daerah ini juga merupakan sebuah desa budaya yang kaya dengan warisan sejarah para seniman besar, terutama para pelukis terkenal. salah satunya adalah I Gusti Nyoman Lempad.
Sebagae daerah tujuan wisata, ubud memiliki banyak objek yang menarik bagi wisatawan, beberapa di antara objek tersebut adalah Puri Saren, pasar seni teradisional, mankey forest (wenara wana ) & museum.
Ida Tjokorda Putu Kandel pendiri kerajaan ubud, memerintah dari tahun 1800-1823, puri ini merupakan pusat kehidupan seni budaya, sedangkan pasar merupakan pusat kehidupan prekonomian masyarakat, keberadaan puri sebagae Istana Raja di lengkapi dengan sebuah wantilan yaitu sebuah bangunan besar tempat pertemuan.
Wenara Wana ( monkey forest ) di tempati oleh sekitar 300 ekor kera, tergolong monyet berekor panjang, termasuk golongan macaques atao macaca fascicularis yang memiliki daerah persebaran yang luas.
Di sekitar Wenara Wana ini ada tiga buah pura suci, ketiga pura suci ini yang mengelilingi Wenara Wana ini di perkirakan di bangun sekitar pertengahan abad ke-14, pada awal pemerintahan Dinasti Gegel.
Museum Puri Lukisan di buka pada tahun 1956 oleh menteri pendidikan dan kebudayaan MR.MOH. YAMIN. museum ini terdiri dari tiga bangunan utama berbentuk U, di tengah-tengah adalah taman museum & kolam dengan bunga tunjung yang indah.
Bangunan 1 adalah tempat pameran tetap untuk lukisan bergaya wayang ( wayang style ) lukisan-lukisan dari I.Gusti Nyoman Lempad & penjelasan mengenai keberadaan organisasi Pita Maha.
Bangunan 2 juga tempat pameran permanen atao tetap dari hasil karya para pelukis yang bergaya Young Artists ( young artist style ) hasil karya yang begaya modern tradisional balinese style.
Bangunan 3 ini adalah untuk pameran yang temporary ( temporary exhibition ).

Kuta Beach.

Tiga ratus tahun yang lalu telah di bangun konco di pinggir "Tukad Mati" di mana sungae tersebut dahulu dapat di layari perahu masuk ke pedalaman kuta, sehingga kuta merupakan sebuah pelabuhan dagang.
Mads Longe seorang pedagang Denmark abad ke-19 mendirikan markas dagangannya di pinggir sungae tersebut, selama tinggal di Bali dia sering menjadi perantara antara Raja-Raja Bali dan belanda, Mads Longe meninggal secara mestirius, kuburan Mads Longe terletak di sebelah Konco di pinggir sungae tersebut.
Dahulu Kuta adalah sebuah desa nelayan yang sunyi, namun sekarang telah berubah menjadi kota, di sepanjang pantai yang berpasir putih berbentuk bulan sabit terhampar banyak hotel berbintang dan mewah.
Kuta adalah daerah dengan perkembangan pariwisata paling pesat di Bali dan merupakan sorga bagi wisatawan mancanegara, kuta sangat populer dengan aktivitas berselancarnya (surving ).
Kuta letaknya 11 KM sebelah selatan dari kota Denpasar.

Kawasan Pariwisata Nusa Dua.

Kawasan pariwisata nusa dua merupakan salah satu kawasan pariwisata "elit" bertarap internasional di bali yang terletak di kabupaten Badung. kawasan pariwisata seluas lebih kurang 350 HA ini merupakan kawasan percontohan yang menjadi kebanggaan masyarakat bali dan indonesia, karna kawasan ini merupakan salah satu kawasan pariwisata terbaik di dunia.
Nama nusa dua sesungguhnya adalah nama dua buah pulau kecil di bagian selatan pulau Bali ( nusa berarti pulau & dua = dua ) yang di pisahkan dengan pasir putih. dari nama inilah kawasan pariwisata Nusa Dua di ambil.
Kawasan ini mulai di bangun tahun 1974, sebae hasil dari studi konsultan perancis, SCETO (societe centrale pour i'equpeent touristique outre-mer ) pada tahun 1970 serta setudi kelayakan yang di laksanakan oleh PCI ( pacific consultants internasional ) tahun 1971-1973 atas pendanaan bantuan World Bank, pemerintahan menyerahkan pengelolaan kawasan ini kepada PT (persero ) pengembangan pariwisata bali atau BTDC ( bali tourism development corporation ) yang di dirikan berdasarkan peraturan pemerintah repoblik indonesia nomor 27 tahun 1972, tanggal 12 nopember 1972.
Jarak kawasan Nusa Dua dari kota Denpasar sekitar 30 KM melalui jalan keselatan.

Rabu, 18 Januari 2012

Pura Luhur Watukaru.

Pura Luhur Watukaru berlokasi di tengah hutan kawasan kaki Gunung Batukaru, di Desa Wangaye Gede, kecamatan Penebel, kabupaten Tabanan. jaraknya dari kota Denpasar lebih kurang 42 KM. Pura Luhur Watukaru merupakan salah satu pelebahan pura yang berkedudukan dan bersetatus  Pura Winayaka (sad kahyangan), catur lokapala, pura padmabhuwana dan pura kahyangan jagat di Bali. pengungkapan prakempaning, asal usul, sejarah pura Luhur Watukaru derdapat pada peninggalan purbakala antara lain beberapa profil area, tombak yang memiliki tipe Bali kuno, tetapi karna tidak ditemukan data data tertulis dalam penelitian sejarah pura ini tetap mengalami kesulitan, data data yang tertulis yang di maksudkan adalah data data tertulis yang memiliki data otentik kesejarahan Pura Luhur Batukaru seperti Linggaprasasti atao Tambraprasasti. satu satunya sumber dan data tertulis yang di gunakan sebagae acuan dan sumber di dalam usaha mengungkapkan prakempaning, asal usul, sejarah pura Luhur Watukaru adalah Riptaprasasti yang banyak diketemukan di bali, yang mengungkapkan Eksistensi, Prakempaning dan sejarah Pura Luhur Watukaru. temuan peninggalan peninggalan purbakala di Pura Luhur Watukaru seperti Arca Arca Tombak, memiliki tipe antara abad 10-13, sehingga dengan berpijak kepada sumber ini, para ahli mengemukakan bahwa Pura Luhur Watukaru di dirikan sekitar abad 11 masehi.

Selasa, 17 Januari 2012

Kerta Gosa.

Kerta gosa terletak di jantung kota Semarapura,kurang lebih 40 KM sebelah timur kota Denparan. Nama Kerta Gosa diambil dari bahasa Sansekerta yakni Kerta yang berarti Tenteram dan Gosa dari kata Gosita yang berarti di umumkan,dengan demikian makna Kerta Gosa adalah sebuah bangunan sejenis Bale Peradilan dimanan Raja mengumumkan perudang undangan,peradilan,hukum dan sebagainya. selain Kerta Gosa, disini terdapat pula sebuah bangunan yakni Taman Gili yang letaknya berdampingan dengan Bale Kambang,yakni sebuah bangunan yang mengambang atao tampak seperti mengapung karena sengaja didirikan ditengah sebuah kolam,rupanya sebagae Bale Tetamanan.Bangunan Kerta Gosa dan Taman Gili tidak terlepas dengan pendirian Keraton "Puri Semara Pura". Keraton Puri Semara Pura didirikan oleh Ida Idewa Agung Djambe, Raja pertama dari kerajaan Kelungkung,sekitar tahun 1689 Masehi. Kerta Gosa didirikan pada abad ke-18. pada abad ke-20 mengalami banyak perubahan. bangunan ini telah di perbaiki setelah terjadi Gempa Bumi yang banyak membawa kehancuran pada tahun 1979. yang sangat unik dari bangunan ini adalah plafonnya yang materialnya adalah asbes di hiasi dengan Lukisan Gaya Kamasan yang terkenal pada tahun 1930. tiga puluh tahun kemudian yakni tahun 1960 Pan Samaris merestorasi atao memperbaharui sesui dengan aslinya semua lukisan itu.

Taman Ayun.


Pura Taman Ayun terletak di Desa Mengwi,Kecamatan Mengwi,Kabupaten Badung,sekitar 18 KM sebelah utara kota Denpasar.Berdasarkan lontar Babad Mengwi,Pura yang sekarang di sebut Pura Taman Ayun, dahulunya ketika baru selesae disucikan pada tahun 1634 M dinamakan Pura Taman Ahyun. Kata "hyun" yang berarti keinginan,sehingga Ahyun berarti berkeinginan. Pura Taman Ahyun berarti sebuah pura yang didirikan pada sebuah taman (kolam dengan kebun bunga yang indah) yang dapat memenuhi keinginan. Kata Ahyun itulah berubah menjadi kata Ayun.latar belakang sejarah Pura Taman Ayun dapat diketahui berdasarkan data arkeologi yang derdapat di Pura Taman Ayun dan data yang ada dalam lontar Babad Mengwi.Berdasarkan data tersebut,maka pada saat ini dapat dikatakan bahwa,Pura Taman Ayun adalah sebagae "Dang Khayangan".

Air Terjun Gitgit.


Air terjun merupakan objek wisata yang indah,Air terjun ini terletak di perbukitan dengan ketinggian lebih kurang 35 meter dan di penuhi dengan aneka ragam vegetasi menguak dan mengalirlah air terjun secara alami dengan debit konstan sepanjang tahun. Gemuruh suara air terjun di sekitar keheningan alam yang mempesona merupakan atraksi tersendiri dan dapat dinikmati oleh setiap pengunjung. Kekaguman dari keadan alam yang seperti ini membuat imajinasi dan perspektif batin menyatu dengan kebesaran alam, Di sekitar air terjun terdapat beberapa perkebunan dan hutan lindung. Lokasi air terjun Gitgit terletak di desa Gitgit, Kecamatan Sukesade, Pada jarak sekitar 1o KM dari kota singaraja atao sekitar 70 KM dari Denpasar, Pada ketinggian sekitar 300 meter diatas permukaan laut.

Pura Gunung Kawi Tampak Siring.

Pura Gunung Kawi Tampaksiring
Dalam Prasasti Tengkulak A tahun 945 saka di kelurkan oleh Raja Marakata kompleks peninggalan purbakala yang terletak di sungae Pekerisan tersebut bernama Katyagan Amarawati.
Gunung Kawi mulai di dirikan pada abad ke-10 M pendirianya di mulai pada jaman Udayana sekitar 989 M, pada masa pemerintahan Marakata sekitar tahun 1023 M peninggalan tersebut bernama "KATYAGAN AMARAWATI" dan kemudian pembangunannya di lanjutkan pada pemerintahan anak wungsu yang di duga memerintah antara tahun 1049-1077 M. Pura ini terletak di Daerah Tampaksiring dan tidak jauh dari Istana Tampaksiring, Daerah situs purbakala gunung kawi sangat luas dibagi menjadi dua dan dipisah oleh Sungai Pakerisan, sejak di temukan pada tahun 1920, peninggalan ini terus di jaga dan diperhatikan, disana terdapat dua tebing, terdapat lima candi di tebing sebelah timur dan empat candi di tebing sebelah barat dan juga tempat bermeditasi. Di pojok tenggaranya juga di temukan beberapa lobang tempat meditasi, candi yang di tebing sebelah barat dikenal dengan nama Makam X dan di pintu depannya deitemukan tulisan dengan hurup Kediri. Seperti yang di sebutkan Pura Gunung Kawi di bangun oleh Raja Marakatapangkaja dan diselesaikan oleh Raja Anak Wungsu. Tebing tebing lain yang diteukan berrelief candi di luar area Gunung Kawi adalah di Kerobokan, Tegallinggah, dan Jukut Paku ( Singakerta, Ubud ). Gunung Kawi juga terbuka untuk Wisatawan.
Setelah melewati Gapura dan 315 anak tangga di pinggir sungai Pakerisan yaitu sebuah sungai yang mempunyai nilai sejarah yang sangat tinggi, terletak komplek candi Gunung Kawi. Obyek wisata ini termasuk wilayah Tampaksiring 40 km dari Denpasar. Mengenai nama Gunung Kawi ini belum diketahui dengan pasti asal mulanya. Namun secara etimologi dikatakan berasal dari kata Gunung dan Kawi, yang berarti gunung adalah daerah pegunungan dan Kawi berarti pahatan. Jadi maksudnya ialah pahatan yang terdapat di pegunungan atau di padas karang. Menurut sejarahnya diantara raja – raja yang memerintah di Bali yang paling terkenal adalah Dinasti Warmadewa. Raja Udayana adalah merupakan dinasti ini dan beliau adalah anak dari Ratu Campa yang diangkat anak oleh Warmadewa. Setelah dewasa Udayana nikah dengan Putri Jawa yang bernama Gunapriya Dharma Patni. Dari perkawinannya ini menurunkan Erlangga dan Anak Wungsu. Akhirnya setelah Erlangga wafat tahun 1041, kerajaanya di Jawa Timur dibagi Dua. Pendeta Budha yang bernama Empu Baradah dikirim ke Bali agar pulau Bali diberikan kepada salah satu Putra Erlangga, tetapi ditolak oleh Empu Kuturan. Selanjutnya Bali diperintah oleh Raja Anak Wungsu antara tahun 1029 – 1077 dan dibawah perintahnya Bali merupakan daerah yang sangat subur dan tentram. Setelah beliau meninggal dunia abunya disimpan dalam satu candi di komplek Candi Gunung Kawi. Tulisannya yang terdapat diatas pintu semu yang berbunyi : Haji Lumah Ing Jalu yang berarti Sang Raja dimakamkan di Jalu sama dengan Susuh dari (ayam jantan) yang bentuknya sama dengan Kris maka perkataan Ing Jalu dapat ditafsirkan sebagai petunjuk Kali Kris atau Pakerisan. Raja yang dimakamkan di jalu dimaksud adalah Raja Udayana. Sedangkan tulisan Rwa Anakira yang berarti Dua Anaknya kemungkinan yang dimaksud makam Raja Udayana, Anak Wungsu dan Empat orang Permaisuri Raja serta Perdana Mentri Raja. Diseberang Tenggara atau dari komplek candi ini terletak Wihara (tempat tinggal atau asrama para biksu/pendeta Budha). Peninggalan candi dan wihara di Gunung Kawi ini diperkirakan pada abad 11 Masehi. Sementara di Candi Gunung Kawi, setelah menuruni anak tangga sepanjang 400 m, nikmati eksotisnya bangunan candi yang dipahat pada dinding cadas.Ukiran pahatan yang besar ini terlihat menakjubkan ketika diamati dari jarak beberapa meter. Candi yang dipercaya sebagai tempat menyimpan abu jenazah beberapa raja Bali ini memiliki legenda berkaitan dengan pembuatannya, yaitu dibuat sehari semalam oleh Kebo Iwa dengan menatahkan kuku tangannya yang sakti pada dinding cadas tersebut. Kebo Iwa sendiri adalah tokoh legenda rakyat Bali yang digambarkan sebagai orang bertubuh sangat besar dengan kekuatan dan kesaktiannya yang dipergunakan untuk membela Bali dari serangan musuh. Tiket masuk rata-rata adalah Rp. 6.000,- untuk dewasa dan Rp. 3.000,- untuk anak-anak.

Minggu, 15 Januari 2012

Jati Luih ( Rice Terrace )


Jatiluwih is a favorite tourist interest flease in Bali famous with the beautiful rice terrace unfolding from the foot of mountain until the coastal side. It is one of places to visit in Bali with the beautiful view as according to its name from Jati and luwih, where Jati mean really and Luwih meaning especial, good, and beautiful or the equivalent. The local paddies are planted in this place look typically of the high relative size plant if it is compared with other pre-eminent paddy planted by most farmers in Bali . Despitefully, Jatiluwih also famous with its organic agriculture system due to the location is located in the in the plateau of Watukaru Mount which is suitable for the agriculture development.

Jatiluwih Rice Terrace, Places of interest in Bali
Rice Terrace, Places of Interest in Bali
Jatiluwih, Places to Visit in BaliJatiluwih is surrounded by cool atmosphere because it is located in the height of 700 meters above sea level. Besides its nature potency, Jatiluwih is also saving the cultural potency, especially history of the Petali Temple existence that is related to the power of Ida Dalem Waturenggong King in Keraton Gelgel (1460 - 1552). The distance from Denpasar to Jatiluwih is about 48 km and it is situated in upstate of Tabanan town (28 Km). The road to this place has been progressively improved so that motor vehicle can enter from east side through Pacung Village and go to Jatiluwih and also from the west side from Watukaru Temple pass to Jatiluwih. Jatiluwih is many visited by tourist from local and foreign countries who want to enjoy the cold atmosphere and beautiful panorama of rice terrace. Jatiluwih as a nature tourist interest in Bali which has been recognized since Dutch colonial build the Security Headquarter and until now the local residents conceives with the Dutch Tangs. Indonesian government has assigned the Jatiluwih to be a Tourist interest of Village because of this potency.
Other Unique
Jatiluwih also keep the unique religious ceremony attraction which is famous know as Patirtaan in Petali Temple on Wednesday Kliwon Ugu (Based on Balinese Calendar). The local residents believe that Petali Temple is a worship center of The Hyang Widhi Wasa (the God) as agriculture power. Beside of Petali Temple , there is also Pucak Rsi Temple is located in this area. As a tourist object, Jatiluwih provides the public facilities like parking area, toilet, resting bale and Wantilan for tourist who is enjoying the beautiful panorama. Some restaurants have been built to serve the food and beverage. Watukaru Tour is an exciting tour to visit Watukaru Temple and other tourist interesting of Jatiluwih.

Pura Goa Gajah

Pura Goa Gajah (Elephant Cave Temple)
Kabupaten/Kota : Gianyar
Pura goa Gajah terletak di Desa Bedulu, kecamatan Blahbatuh kabupaten daerah tingkat II Gianyar. Jaraknya dari Denpasar Kurang lebih 26 Km, sangat mudah dicapai. Disana ada kios-kios kesenian dan Rumah makan.

goa gajah bali

Pura ini di lingkupi oleh persawahan dengan keindahan ngarai sungai Petanu, berada pada jalur wisata Denpasar – Tampaksiring – Danau Batur – Kintamani. Disekitarnya terdapat tempat-tempat bersejarah seperti Yeh Pulu, Samuan Tiga, Gedung Arca, Arjuna Metapa, Kebo Edan, Pusering Jagat, Penataran Sasih dan lain-lain. Namun Goa Gajah belum diketahui asal usulnya secara pasti. Nama ini perpaduan nama Pura Guwa (sebutan masyarakat setempat) dengan nama kuna yang termuat dalam prasasti-prasasti yakni Ergajah dan Lwa Gajah. Nama-nama Anta Kunjarapada dan Ratna Kunjarapada itu dari akhir abad kesepuluh sampai akhir abad ke Empat belas ( Negara Kertagama ). Kekunaan ini didukung oleh Peninggalan Purbakala.

Di halaman Pura Goa Gajah terdapat Petirtaan kuno 12 x 23 M2, terbagi atas tiga bilik. Dibilik utara terdapat tiga buah Arca Pancuran dan di bilik Selatan ada Arca Pancuran pula, sedangkan di bilik tengah hanya terdapat apik arca. Lebih kurang 13 meter di sebelah utara Petirtaan terdapat Goa atau Ceruk Pertapaan berbentuk huruf T. Lorong Goa berukuran : lebar 2,75 M, tinggi 2,00 M. Dikiri kanan lorong terdapat ceruk-ceruk untuk bersemedi, jumlahnya 15 buah. Pada ceruk paling Timur terdapat Trilingga dan diujung Barat terdapat Arca Ganeca.

Dihalaman Goa Pura Gajah diketemukan pula Fragmen bangunan yang belum bisa direkonstruksi. Tembok keliling menjadi penanggul tebing disebelah Barat pula ini. Lebih kurang 100M disebelah Selatan Petirtaan didapati sisa-sisa Percandian Tebing. Sebagian kaki candi itu masih ada bagian – bagian yang lain telah runtuh ke kaki yang ada didepannya. Sebuah Chatra berpayung 13 tergeletak ditepi kaki itu. Badan candi itu memakai hiasan yang sangat indah. Ada pula bagian Chatra bercabang tiga. Dua buah Arca Budha dengan sikap Dhynamudra diletakkan pada sebuah tahta berdekatan dengan ceruk yang hampir jebol. Berhadapan dengan percandian ini terdapat sebuah ceruk pertapaan pula. Didepan ceruk ini dibangun balai peristirahatan dan sebuah kolam.

Pura Tirta Empul

Pesona Pulau Dewata memang tidak pernah habis untuk dinikmati dan tak akan lekang di makan waktu. Berbagai warisan budaya di Bali masih kokoh bertahan walau digempur arus globalisasi. Tak heran jika pulau seluas 5.634 km persegi tersebut selalu menjadi lokasi tujuan wisata baik wisatawan mancanegara maupun turis lokal.

Salah satu warisan budaya dari pulau kelahiran Untung Suropati ini adalah Pura Tirta Empul Tampak Siring. Pura yang masuk dalam wilayah Desa Manukaya, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar dimaksud berada tepat di sebelah Istana Presiden di Tampak Siring. nama Tirtha Empul termuat dalam sebuah perasasti yang pada saat ini di simpan di Pura Sakenen desa Manukaya kecamatan Tampak Siring sekitar 3 KM dari Pura Tirta Empul, dalam perasasti ini Tirta Empul di namakan "TIRTHA RI AIR HAMPUL" lama kelamaan menjadi  Tirtha Hampul dan akhirnya menjadi "TIRTA EMPUL" tirtha ri air hampul maksudnya adalah patirthan yang airnya mengepul atao kolam suci yang airnya mengepul.
Mata air yang mengepul dari dalam tanah adalah ciptaan TUHAN, mata air tersebut kemudian pada tahun 882 saka (960 M) di tata menjadi /sebagae kolam yang di sucikan oleh raja "INDRAJAYASINGHAWARMADEWA" dengan nama "TIRTHA RI AIR HAMPUL" data tersebut di muat dalam prasasti di pura sakenan seperti tersebut di atas.
Sumber air ini kerap digunakan untuk Upacara Melukat oleh ribuan penduduk Bali dengan makna sebagai perlambang pembersihan manusia dari berbagai hal-hal negatif.

Berdasarkan situs Parisada, pemandian Tirta Empul dibangun pada Sasih Kapal tahun Icaka 884 atau sekitar 962 Masehi pada zaman pemerintahan Raja Sri Candrabhaya Singha Warmadewa. Sementara Pura Tirta Empul sendiri dibangun pada zaman Raja Masula Masuli, sesuai dengan yang tertoreh dalam lontar Usana Bali. Menurut prasasti Sading, Raja Masula Masuli berkuasa pada tahun Icaka 1100 atau 1178 Masehi.

Seperti pura lainnya di Bali, Pura Tirta Empul terdiri dari tiga bagian, Jaba Pura (Halaman Muka), Jaba Tengah (Halaman Tengah), dan Jeroan (Halaman Dalam). Pada Jaba Tengah terdapat dua kolam persegi panjang yang memiliki 30 buah pancuran, berderet dari Timur ke Barat menghadap ke Selatan. Masing – masing pancuran itu menurut tradisi mempunyai nama tersendiri diantaranya pancuran Pengelukatan, Pebersihan, Sudamala, dan Pancuran Cetik (Racun).

Pancuran Cetik dan nama Tirta Empul terkait erat dengan mitologi pertempuran Mayadenawa Raja Batu Anyar (Bedahulu) dengan Bhatara Indra. Dikisahkan, Raja Mayadenawa bersikap sewenang – wenang dan tidak mengijinkan rakyat melaksanakan upacara keagamaan untuk memohon keselamatan dari Tuhan Yang Maha Esa. Perbuatannya diketahui para Dewa yang dipimpin oleh Bhatara Indra yang kemudian menyerang Mayadenawa.

Mayadenawa kemudian melarikan diri dan sampai di sebelah utara desa Tampak Siring. Dengan kesaktiannya, ia ciptakan sebuah mata air Cetik (Racun) yang mengakibatkan banyaknya prajurit Bhatara Indra yang gugur akibat minum air tersebut. Melihat hal ini, Bhatara Indra segera menancapkan tombaknya dan memancarkan air keluar dari tanah (Tirta Empul). Air suci inilah yang kemudian digunakan untuk memerciki para Dewa sehingga tak lama kemudian mereka bisa hidup lagi seperti sedia kala.

Bagi Anda yang ingin merasakan kentalnya tradisi Hindu di Bali, lengkapi perjalanan Anda dengan berkunjung ke Pura Tirta Empul seraya berpartisipasi dalam upacara Melukat. Selain suasananya sejuk dan tenang, dinginnya air pemandian Tirta Empul juga akan menyejukkan penatnya kepala akibat pekerjaan. Jangan lupa untuk berbelanja di kota Gianyar yang juga ternama sebagai salah satu pusat seni di Pulau Dewata.

Pura Uluwatu


Pura Uluwatu salah satu dari Pura Sad Kahyangan di Bali, terletak di wilayah desa pecatu kecamatan kuta kabupaten Badung, sekitar 25 KM ke arah selatan kota Denpasar.
Pura tersebut terletak di atas bukit karang yang menjorok ke laut setinggi kurang lebih 80 meter dari permukaan laut. bila di lihat dari arah mata angin maka Pura Uluwatu lokasinya termasuk arah baratdaya dari pulau Bali.
Nama Uluwatu adalah nama semula dari Pura itu. Kata ulu berarti kepala atau ujung, sedangkan watu berarti batu. Oleh karena itu, yang dimaksud Pura Uluwatu adalah Pura yang dibangun pada ujung batu karang. di samping kanan dan kiri bangunan atao palinggih "GEDONG RATU BAGUS JURIT" dalam kompleks Pura Uluwatu derdapat dua palung batu bentuknya mirip dengan perahu, bila keduanya di satukan maka bentuknya serupa dengan SARCOPHAGUS yaitu keranda hasil budaya dari tradisi MAGALITIK. disini terdapat tinggalan arkeologi yang berasal dari abad ke-16 yaitu gapaura atao candi bentar besayap.
Gapura bersayap merupakan tinggalan arkeologi yang sangat langka, jarang ditemukan.
Bila palungan batu mirip perahu yang derdapat di kompleks dalam jurit adalah sebuah sarcopaghus dan merupakan artefak in situ (artefak yang memang berasal dari situs tersebut atao artefak yang tidak di pindahkan dari situs lain) maka Uluwatu merupakan tempat yang dikeramatkan sejak jaman kebudayaan magalitik (sekitar 500 SM).

Pura Uluwatu, salah satu tempat yang harus Anda kunjungi di Bali. Jangan  lupa juga untuk menyaksikan Tari Kecak disini.

Selengkapnya, silahkan kunjungi: Pura Uluwatu

Jumat, 13 Januari 2012

Pura Ulun Danu



Pura Ulun Danu terletak di Desa Candi Kuning kecamatan Baturiti kabupaten Tabanan, jaraknya dari kota Denpasar sekitar 50 KM ke arah utara.
Pura tersebut berada di tepi Danau Beratan, di sebelah utara terletak Gunung Puncak Sangkur, di sebelah timur terletak Gunung Beratan yang di sebut juga  Puncak Mangu/puncak Pangelengan, di sebelah selatan terletak Gunung Terate Bang dan di barat terletak Gunung Tapak dan Gunung Watu Karu.Pura
Pura Ulun Danu Beratan namanya di ambil dari danau di atas mana Pura tersebut didirikan yaitu danau Beratan, danau Beratan namanya tidak dapat di pisahkan dengan Gunung Beratan bagaekan Dewa dan Dewi sebagae sumber kesuburan,kemakmuran demi ajegnya kesejahteraan dalam hidup dan kehidupan masyarakat. dalam lontar Babad Mengwi Pura Ulun Danu Beratan di sebut dengan nama Parhyanganri Pinggiring Danau Beratan. Ulun berasal dari kata Hulu yang berarti Kepala atao Penguasa, yang di maksudkan di sini adalah Dewa atao Dewi. maka yang di maksudkan dengan Ulun Danu Beratan adalah pengusa Danau Beratan yang di sebut Dewi Danau. Ulun Danu  terletak di dataran tinggi Bedugul sekitar 1239 meter diatas permukaan air laut. Kondisi ini membuat lingkungan pura cukup sejuk, dengan tempratur udara antara 18-22 derajat celcius. Selain itu landscape danau beratan yang asri juga menambah indah suasana ditempat ini. Sekilas mengenai sejarah Pura Ulun Danu yang dikutip dari www.parisada.org "Kilasan sejarah Pura Ulun Danu Beratan dapat diketahui berdasarkan data arkeologi dan data sejarah yang terdapat dalam lontar babad Mengwi. Data Arkeologi. Di depan halaman sebelah kiri dari pura Ulun Danu Beratan terdapat sebuah sarkopagus dan sebuah papan batu, yang berasal dari masa tradisi megalitik, sekitar 500 SM. Kedua artefak tersebut sekarang ditempatkan masing-masing di atas Babaturan (teras). Bisa diperkirakan bahwa lokasi di mana Pura Ulun Danu Beratan terdiri, telah digunakan sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan ritual sejak jaman megalitik. Data Dalam Babad Mengwi. Lontar Babad Mengwi secara tersirat menguraikan bahwa I Gusti Agung Putu sebagai pendiri kerajaan Mengwi mendirikan Pura di pinggir Danau Beratan, sebelum beliau mendirikan Pura Taman Ayun. Dalam lontar tersebut tidak disebutkan kapan beliau mendirikan Pura Ulun Danu Beratan, namun yang terdapat dalam lontar itu adalah pendirian Pura Taman Ayun yang upacaranya dilaksanakan pada hari Anggara Kliwon Medangsia tahun Saka Sad Bhuta Yaksa Dewa yaitu tahun caka 1556 (1634 M). Berdasarka uraian dalam lontar Babad Mengwi tersebut dapat diketahui bahwa Pura Ulun Danu Beratan didirikan sebelum tahun saka 1556, oleh I Gusti Agung Putu. Semenjak pendirian pura tesebut termasyurlah kerajaan Mengwi, dan I Gusti Agung Putu digelari oleh rakyatnya " I Gusti Agung Sakti"." Pura Ulun Danu Beratan terdiri dari 4 komplek pura yaitu: Pura Lingga Petak, Pura Penataran Pucak Mangu, Pura Terate Bang, dan Pura Dalem Purwa berfungsi untuk memuja keagungan Tuhan dalam manifestasinya sebagai Dewa Tri Murti, guna memohon anugerah kesuburan, kemakmuran, kesejahteraan manusia dan lestarinya alam semesta.
Danau Beratan merupakan Danau terdangkal di Bali, dengan kaldera dengan ketinggian 1231 M di atas permukaan laut. danau ini mempunyai luas 3,8 KM pesegi, serta kedalamannya maksimal 22 M, volume air danau ini 0,049 KM3. Danau Beratan merupakan Danau tertutup.

Rabu, 11 Januari 2012

Tanah Lot.


Berikut informasi tentang tempat wisata di Bali :: Objek wisata Tanah Lot, Bali. Tanah Lot sebuah objek wisata di Bali yang menawrkan keindahan alam untuk melihat matahari terbenam / sunset.
Objek wisata tanah lot terletak di Desa Beraban Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan, ditempuh sekitar 45 menit dari kawasan Kuta. Di sini ada dua pura yang terletak di di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu, apabila air pasang pura ini akan kelihatan dikelilingi air laut dan satunya lagi, tepatnya di sebelah utara Pura Tanah Lot  terdapat sebuah pura yang terletak menjorok ke laut dan di atas tebing.
Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Sad Kahyangan. Pura Tanah Lot merupakan pura di tengah pantai tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut. Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam (sunset), biasanya para tamu akan datang pada sore hari untuk melihat melihat keindahan matahari tenggelam.
Kata Tanah Lot terdiri dari kata Tanah yang di artikan sebagae batu karang yang menyerupai gili atau pulao kecil dan Lot/lod berarti laut, tanah lot di maksudkan sebagae pulau kecil terapung di tengah laut. dari data arkeologi pada sebuah MENHIR yang berpungsi antara lain sebagae media pemujaan untuk menuju potensi dan kekuatan alam yang di maksudkan di sini berhubungan dengan potensi laut. pelinggih ini terletak di halaman teratas dari Pura Tanah Lot, pada pelinggih tugu tersebut juga di dapati sebuah lingga yang bepungsi untuk memuja Dewa Siwa guna memohon keselamatan.
Menurut Legenda Pura Tanah Lot didirikan oleh didirikan oleh sorang Brahmana dari Jawa yang bernama Danghyang Nirartha yang menganut ajaran Hindu, dan beliau berhasil menguatkan kepercayaan masyarakat setempat untuk tentang ajaran Agama Hindu dan Sad Kahyangan. Bendesa Beraban merasa tersaingi banyak pengikutnya meninggalkannya dan menjadi pengikut Danghyang Nirarta. Kemudian Bendesa menyuruh Danghyang Nirartha pergi meninggalkan Tanah Lot. Beliau menyanggupi tapi sebelum meninggalkan Tanah Lot, dengan segala kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai dan membangun pura disana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang kuning. Bendesa Beraban merasa takjub dan kemudian menjadi pengikut Danghyang Nirartha.

Kintamani ( Batur )


Kintamani, yang terletak di kabupaten Bangli, merupakan salah satu tempat wisata favorit pilihan wisatawan baik domestik maupun luar negeri.
Gunung Batur yang terletak di Kintamani merupakan gunung api yang masih aktif, kalder Gunung Batur terbentuk elip dengan sumbu panjang 13,8 KM dan lebar 10 KM (kaldera 1) dan kaldera lainnya terletak di dalamnya berbentuk melingkar dengan garis tengah 7,5 KM (kaldera 2) kaldera 1 terbentuk 29,300 tahun yang lalu, sedangkan yang 2 terbentuk 20,150 tahun yang lalu.
Sejak tahun 1800 Gunung Batur sudah meletus sekurang-kurangnya 4 kali, letusan pertama tercatat tahun 1804, terakhir terjadi bulan juli 2000. dan letusan dengan leleran lava terbanyak tahun 1963. letusan dahsyat dari Gunung Batur ini pertama kali terjadi 29,300 tahun yang lalu, yang menyisakan Gunung Abang (2152 M) sebagae sisa krucut Gunung Api Batur purba. letusan besar kedua terjadi 20,150 tahun yang lalu di ikuti dengan pembentukan beberapa kerucut dan kubah seperti  Gunung Payang dan Gunung Bunbulan.
kegiatan purna kaldera di awali sekitar 5000 tahun yang lalu di tandai pertumbuhan kerucut Gunung Batur hingga kini.
Di kaki gunung derdapat danau batur yang merupakan danau terbesar dibali yang menempati  dasar kaldera di sebelah timur dan tenggara Gunung Batur yang menyerupai bentuk bulan sabit, panjangnya kurang lebih 7,5 KM, besar kira-kira 2,5 KM, keliling 22 KM, luas 16 KM dan tinggi muka air danaunya1031 M di atas permukaan laut dengan kedalaman airnya di perkirakan mencapai 70 M dan mengandung air sebanyak 815,38 juta meter kubik. seperti halnya dengan Danau Buyan dan Tamblingan, Danau Batur juga bisa di nikmati dari tempat ketinggian sehingga tampak sangat indah dari kejauhan.
Umumnya di hampir semua travel agent atau tour operator di Bali, Kintamani masuk dalam itinerary (rute perjalanan wisata) setelah mengunjungi Batu Bulan (Tari Barong), kawasan wisata Ubud sebagai pusat perbelanjaan.
Kintamani menawarkan suasana perbukitan yang segar dengan suhu udara sekitar 18 derajat celcius, mirip seperti udara di Bedugul. Daya tarik utama dari kawasan Kintamani adalah pemandangan Gunung dan Danau Batur. Gunung Batur merupakan gunung yang masih berstatus aktif dan tertinggi kedua setelah gunung Agung di Besakih. Suasana terbaik adalah ketika menikmati hidangan santap siang sambil menikmati keindahan danau dan gunung ini yang menyemburkan asap bersahabat.

Barong Dance


Tari Barong adalah salah satu tarian khas Bali yang berasal dari khazanah kebudayaan Pra-Hindu. Tarian ini menggambarkan pertarungan antara kebajikan (dharma) dan kebatilan (adharma). Wujud kebajikan dilakonkan oleh Barong, yaitu penari dengan kostum binatang berkaki empat, sementara wujud kebatilan dimainkan oleh Rangda, yaitu sosok yang menyeramkan dengan dua taring runcing di mulutnya.

Ada beberapa jenis Tari Barong yang biasa ditampilkan di Pulau Bali, di antaranya Barong Ket, Barong Bangkal (babi), Barong Gajah, Barong Asu (anjing), Barong Brutuk, serta Barong-barongan. Namun, di antara jenis-jenis Barong tersebut yang paling sering menjadi suguhan wisata adalah Barong Ket, atau Barong Keket yang memiliki kostum dan tarian cukup lengkap. Kostum Barong Ket umumnya menggambarkan perpaduan antara singa, harimau, dan lembu. Di badannya dihiasi dengan ornamen dari kulit, potongan-potongan kaca cermin, dan juga dilengkapi bulu-bulu dari serat daun pandan. Barong ini dimainkan oleh dua penari (juru saluk/juru bapang): satu penari mengambil posisi di depan memainkan gerak kepala dan kaki depan Barong, sementara penari kedua berada di belakang memainkan kaki belakang dan ekor Barong.

Secara sekilas, Barong Ket tidak jauh berbeda dengan Barongsai yang biasa dipertunjukkan oleh masyarakat Cina. Hanya saja, cerita yang dimainkan dalam pertunjukan ini berbeda, yaitu cerita pertarungan antara Barong dan Rangda yang dilengkapi dengan tokoh-tokoh lainnya, seperti Kera (sahabat Barong), Dewi Kunti, Sadewa (anak Dewi Kunti), serta para pengikut Rangda.
Sementara itu, unsur mitologis terletak pada sumber cerita yang berasal dari tradisi pra-Hindu yang meyakini Barong sebagai hewan mitologis yang menjadi pelindung kebaikan. Unsur mitologis juga nampak dalam pembuatan kostum Barong yang bahan dasarnya diperoleh dari kayu di tempat-tempat yang dianggap angker, misalnya kuburan. Unsur mitologis inilah yang membuat Barong disakralkan oleh masyarakat Bali. Selain itu, Tari Barong juga seringkali diselingi dengan Tari Keris (Keris Dance), di mana para penarinya menusukkan keris ke tubuhnya masing-masing.( keris dance pertunjukanya petang hari menjelang matahari tenggelam ).

Tari Barong dapat disaksikan di beberapa tempat di Kabupaten Gianyar, Bali, di antaranya di Pura Dalem Ubud yang biasanya mulai dipentaskan pada jam 19.30 WITA, serta di beberapa sanggar seni di Batubulan pada pukul 09.30 WITA

Kecak Dance


Tari Kecak ( Kecak Dance ) merupakan salah satu kreasi peninggalan seorang penari kenamaan Bali, I Wayan Limbak, dan seorang pelukis berkebangsaan Jerman, Walter Spies, pada tahun 1930-an. Pada awalnya, dua seniman ini terpesona oleh tari-tarian dalam ritual Sanghyang yang para penarinya menari dalam kondisi kemasukan roh (kesurupan). Ritual Sanghyang sendiri merupakan ritual masyarakat Bali yang bersumber dari tradisi pra-Hindu dengan tujuan untuk menolak bala. Ritual ini kemudian diadopsi oleh I Wayan Limbak dan Walter Spies menjadi sebuah seni pertunjukan untuk umum untuk ditampilkan di berbagai negara di Eropa dengan nama Tari Kecak.

Wisatawan yang berminat menyaksikan Tari Kecak dapat memilih satu di antara tiga lokasi pertunjukan, antara lain di Pura Luhur Uluwatu, di Desa Batubulan, serta di Jalan Hanoman (di daerah Ubud). Di Pura Luhur Uluwatu dan di Batubulan wisatawan dapat menonton pertunjukan Tari Kecak setiap hari dimulai pada jam 18.00/18.30 WITA. Sementara, di Ubud pertunjukan Tari Kecak dilaksanakan setiap Selasa, Kamis, dan Jumat pada pukul 19.00 WITA.

Berbeda dengan jenis seni pertunjukan Bali lainnya, Tari Kecak memiliki keunikan karena tidak mengandalkan istrumen alat musik untuk mengiringi tarian, melainkan paduan suara para penarinya. Irama bunyi “cak, cak, cak...” ditata sedemikian rupa, sehingga menghasilkan suatu paduan yang sangat harmonis, diselingi dengan beberapa aksen dan ucapan-ucapan lainnya. Para penari yang membunyikan suara “cak, cak, cak...” tersebut biasanya bertelanjang dada dan hanya mengenakan kain kotak-kotak seperti papan catur yang melingkari pinggang mereka. Dalam tarian ini, ritme bebunyian yang diucapkan oleh para penari cukup menghadirkan aura mistis bagi penonton. Apalagi setelah cerita Ramayana dalam tarian ini selesai dipentaskan, pertunjukan disambung dengan tarian Sanghyang Dedari dan Sanghyang Jaran yang para penarinya diyakini kemasukan roh halus, sehingga kebal ketika menari di atas bara api.

Tarian Sanghyang Dedari merupakan tarian untuk mengusir roh-roh jahat yang dipentaskan oleh dua gadis yang masih perawan. Sementara Sanghyang Jaran adalah tarian yang dibawakan oleh lelaki kesurupan yang berjingkrak-jingkrak seperti tingkah laku seekor kuda dan menari di atas bara api. Karena ciri khas dari Tarian Sanghyang Jaran ini, Tari Kecak juga dikenal dengan sebutan Tarian Kecak dan Api ( Kecak and Fire Dance pada umunya dapat di saksikan di desa batu bulan pada jam 6,30 PM, dan pura uluwatu pada jam 6,00 PM ).

RAT & CONDITION.

Paket Sewa Mobil Plus Supir 
Tentukan sendiri perjalanan wisata anda sesuai dengan kemauan anda. Kemanapun dan berapa lamapun, kami siap melayani dan memberikan informasi seputar tempat wisata yang ingin anda kunjungi.
Kami menyediakan berbagai kendaraan sesuai dengan yang anda inginkan.

Jenis Mobil Harga Sewa
1 - 2 Hari
Extra Hour
Per Jam

Sewa mobil
 Toyota Kijang Inova
 Untuk 7 Orang Penumpang Dewasa

Mobil, Supir dan
BBM

Rp.625,000 /10jam


Extra Hours 


Rp.50,00


Sewa mobil
Toyota Kijang LGX
Untuk 7 Orang Penumpang Dewasa

Mobil, Supir dan
BBM

Rp.425,000 /10jam


Extra Hours

Rp.50,000


Sewa mobil
Toyota Avanza
Untuk 7 Orang Penumpang Dewasa

Mobil, Supir dan
BBM

Rp.400,000 /10jam


Extra Hours


Rp.50,000


Sewa mobil
Suzuki APV
Untuk 7 Orang Penumpang Dewasa

Mobil, Supir dan
BBM

Rp.400,000 /10jam


Extra Hours


Rp.50,000


Sewa mobil
Isuzu Elf
Untuk 11 Orang Penumpang Dewasa
Mobil, Supir dan
BBM

Rp.675,000 /10jam


Extra Hours


Rp.50,000


Sewa mobil
KIA Pregio
Untuk 9 Orang Penumpang Dewasa
Mobil, Supir dan
BBM

Rp.600,000 /10jam
Extra Hours 


Rp.50,000



  • All rater quarted include: Engglish speaking driver, petrol, cold mineral water and parking fees.